Jurnal8.com|MAKASSAR – Niat baik pemerintah lewat BUMN (BOLOG) menjamin stok beras via perdagangan umum patut kita apresiasi.
Namun bila kita amati dengan kemasan ( sachet ) ukuran 200 gram bila di perhitungan harga umum per-kg Rp 7.500 – 8.000 , terjadi selisi atau Kemahalan Rp 4.500 per-kg.
Perusahaan umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sidrap, Jumat (03/8) tadi melepas (lounching)
Beras Bulog dalam kemasan 200 gram, dengan harga Rp 2.500.
Beras jenis premium itu, akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional melalui outlet Rumah Pangan Kita (RPK) dan pedagang kelontong, hingga toko modern.
Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sidrap Siti Mardati Saing, peluncuran beras bersachet 200 gram tersebut ini seusai dengan instruksi dari Bulog pusat.
Tentu kata, Siti Mardati Saing, dengan tujuan memberikan pilihan kepada masyarakat ekonomi lemah dalam membeli beras ukuran kecil dengan harga yang relatif sangat terjangkau.
“Sekarang, Beras Sachet atau “Beras Kita” isi 200 gram sudah tersedia kemasannya di Sidrap, tanpa menyinggung bila sachet ukuran 200 gram bila dibandingkan dengan ukuran 1.000 gram (1 kg) ada selisi Rp 4.500 dari ukuran 200 gram yang seharga Rp 12.500 per lima sachet.
Sayang Kepala Dinas Perindag Kabupaten Sidrap, Wahyuddin, tidak memperhitungkan nilai harga tersebut bila bertujuan memberi harga murah kepada masyarakat. Perindag hanya membenarkan beras kemasan 200 gram sudah bisa ditemukan dipasar Sentral Pangsid, sejak Jumat (03/08/2018).
Sebagai langkah awal, kata dia, peluncuran perdana ‘Beras Kita’ ini dilakukan di RPK Kios LOLO Pasar Pangkajene.
Begitu pula, untuk tahap awal, pihak Bulog Sidrap telah mengemas 5 ton beras sachet mulai ukuran 200 gram hingga isi 10 kg dan 25 kg beras krystal premiun kualitas polish.
“Harga itu hampir sama dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) beras jenis premium yang mencapai Rp7.800 per kilogram (kg)” Tuturnya. Sedang beras di sachet ukuran 1 kg seharga Rp7.800.
Wilayah kerja Drive Bulog Sidrap, meliputi Enrekang , Soppeng-Pinrang, dan Sidrap, dibenarkan Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sidrap Siti Mardati Saing, pengemasan beras dilakukan di gudang di wilayahnya, itu juga untuk mendukung langkah uji coba beras sachet di wilayah kerjanya.
“Masih uji coba jadi jumlahnya tidak banyak. Nanti setelah didistribusikan ke RPK dan mendapat respons tentunya pengemasan akan dilakukan lebih banyak lagi,” janjinya, tanpa menyinggung nilai harga khusus kemasan 200 gram akan ditinjau ulang sebagai mana harapan masyarakat ekonomi lemah.(Sri)