Jurnal8.com| Ditemui Ahad (2/9) malam, Abdul Rauf, S.Pd kepala SMA Negeri 9 Takalar mengungkapkan jika di sekolah yang dipimpinnya hingga saat ini belum memiliki pagar keliling sekolah dan kondisi lapangan sekolah yang masih beralaskan tanah.
“Akibat belum adanya pengaman sekolah berupa pagar keliling, sudah beberapa kali sekolah ini kemalingan, belum lagi ternak warga yang bisa saja masuk ke pekarangan sekolah hingga mengganggu proses belajar mengajar,” ujar Abdul Rauf yang mulai menjabat di sekolah ini sejak awal tahun 2018 ini.
Selain pagar sekolah, Rauf juga berharap pemerintah dapat memberi bantuan berupa paving blok pada halaman utama sekolah yang terletak di jl poros pabrik gula Takalar, desa Parappunganta, Polongbangkeng Utara.
“Jika hujan kondisi lapangan sekolah ini becek, dan kalau musim kemarau berdebu, kami berharap pemerintah atau pihak yang berkompoten dapat membantu sekolah ini, sebab dengan Cuma mengandalkan dana BOS dengan kondisi murid yang Cuma 250 orang itu, mustahil dapat tercapai” ujarnya.
Saat ini sambung Rauf, dirinya tengah mengerjakan satu ruangan untuk para guru guru dengan memanfaatkan sebidang tanah kosong antara ruang kepala sekolah dan kelas siswa, dengan menggunakan dana pribadinya.
“Saya prihatin dengan kondisi ruangan yang terbatas, dimana para guru biasanya memanfaatkan perpustakaan untuk berkumpul, apalagi ruangan kepala sekolah yang cuma berukuran 2 X 2 meter, rasanya masih belum memadai, sehingga saya mengambil insiatif menggunakan uang pribadi untuk membangun satu ruangan lagi. Meski sifatnya masih semi permanen, tapi sudah dapat membantu mengatasi keterbatasan ruangan” jelasnya.
Dari pantauan wartawan media ini, sekolah yang berdekatan dengan pabrik Gula Takalar itu, memang kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan kata Rauf, sekolah tersebut ternyata masih kekurangan ruangan Laboratorium IPA, Fisika dan Kimia. Begitupula dengan ruangan kelas baru yang membutuhkan rehab dan penambahan.
“Untuk saat inipula kami tengah membangun mushallah sekolah berukuran 8 kali 9 meter, yang dananya murni swadaya orang tua siswa. Tujuannya untuk pembelajaran karakter dan literasi para anak didik. Kondisinya belum selesai baru sekitar 50 persen, belum ada atapnya, jadi kami berharap bantuannya, semoga bisa terwujud untuk amal jariyah kelak” tandasnya (laporan Agussalim)