Jurnal8.com|Kadek Arta Sutawan, atau biasa dipanggil Dekwan, seorang siswa Kelas VII SMPN 2 Kuta Selatan mungkin tidak paham hiruk pikuk para pejabat negeri ini ketika mempersiapkan sebuah perhelatan ekonomi level dunia di daerahnya. Di benak anak berusia 13 tahun ini, masalah investasi, utang negara, atau panasnya suhu ekonomi dunia sebagai impak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok adalah urusan tingkat tinggi.
Namun, ketika ditanya, tahukah dia bahwa Indonesia khususnya Bali sebagai tempat kelahirannya sedang jadi tuan rumah sebuah pertemuan ekonomi mahabesar, seniman gender ini mengaku sudah tahu. “Hmm..iya, saya tahu kalau sekarang sedang ada pertemuan IMF,” ujar Dekwan yang biasa tampil di GWK itu sambal tersenyum malu-malu.
Hal mencolok yang dia lihat dari pertemuan ini adalah makin banyaknya pengunjung ke taman budaya yang memiliki patung tertinggi nomer dua di dunia itu. Hal lain adalah bertambahnya frekuensi tampil remaja murah senyum ini di lokasi GWK. “Biasanya hanya Hari Minggu saya tampil disini, tapi sekarang saya tampil dari tanggal 8-14 Oktober 2018,” tuturnya.
Bertambahnya frekuensi tampil di GWK ini berbanding lurus dengan pundi-pundi rupiah yang bisa dia bawa pulang. Kali ini, dengan tampil dari pukul 12 siang hingga pukul 5 sore, Dekwan memperoleh ‘uang saku’ sebanyak seratus ribu rupiah. “Saya bersyukur bisa nambah uang saku yang akan saya gunakan untuk keperluan sekolah, mumpung sekarang sekolah sedang diliburkan selama seminggu,” katanya.
Namun, tidak hanya dari sisi ekonomi saja, yang membuat remaja berambut lurus ini senang dengan dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan IMF-WBG 2018. “Saya senang memainkan musik tradisional Bali, ini supaya tidak punah karena sekarang sudah jarang anak seusia saya mau belajar main musik tradisional,” tuturnya. Tak hanya itu, diapun bangga saat ada turis asing yang mau mendengarkan dan mengapresiasi permainan musiknya bersama seorang saudaranya di GWK.
Dekwan, hanyalah satu dari banyak seniman Bali yang berkesempatan untuk merasakan dampak positif dari pertemuan IMF-WBG. Pemerintah, sebagai tuan rumah pertemuan ekonomi akbar itu juga akan menampilkan beragam seni lukis, seni kriya dan seni tari. Para seniman ini akan tampil pada sebuah acara bertajuk ART•BALI yang berlangsung dari tanggal 9 Oktober hingga 9 November 2018 di Bali Collection, Nusa Dua. (*)
Leave a Reply