Jurnal8.com| Warganet dibuat heboh atas video yang beredar di medsos tentang penemuan seekor ikan Duyung di pesisir pantai Sumpang Binangae Kabupaten Barru. Jumat (02/11/18)
Video berdurasi 3.27 menit ini terlihat jelas ketika warga lagi mencoba mengangkat seekor ikan yang terlihat gemuk dan bulat lonjong kepinggir pantai yang banyak terdapat sampah plastik.
Bahkan penemuan ikan tersebut dikait-kaitkan dengan hal mistik, namun ada juga sebagian warganet menilai ini sebagai tanda peristiwa alam.
Berikut berbagai tanggapan warganet atas penemuan ikan tersebut, yang redaksi rangkum dibawah ini:
Cintanya Afathar : Nemuin apapun itu ciptaan ALLAH swt hrus di perlakukan dgn baik lapor kan sj ke aparat untuk di tindaklanjuti n di teliti penyebabnya bkn djadikan candaan…jgn smpai jg penemuan ini dijadikan hal2 aneh2 takutnya entar musryik klo didengerin ama jin atau setan bisa di benarkan ucapan kita….karenan setan atau jin paling snang klo ada manusia yg percaya akan hal mistik/aneh2…
Nur Ismi: ikan duyung kasian.. biasanya ad kawanannya gak jauh2 dari tmpat tersebut.. dan terkadang meneror nelayan2 setempat klo duyung tersebut sengaja ditangkap aplagi dimatikan..
Arga: Nape Yee asal ad aje spesies yg mirip2 organ manusia selalu d sangkut pautkan dengan hal mistis awas syirik loh. Semua Allah sudah atur. Itu putri duyung bahasa lainnya Dugong banyak spesiesnya d laut luar sana.
Yudhan Yusuf: Dugong atw Duyung adlh mamalia laut yg sangat dlindungi. Memiliki sifat seperti Paus, jika akan mati dia akan berada di pesisir.
Pandawa krisna: Ikan duyung kah, Lumba-lumba kah, atw Anjing Laut kah sama. Mereka semua ciptaan Allah yang kita sebagai manusia paling sempurna dimata-Nya berbuat buruk kepada tempat kediyaman mereka yaitu L A U T. Pelihara lah laut kita jaga dan lestarikan isi di dalam nya, jangan kita diberikan musibah baru sadar. Karena Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang kita lakukan setiap /detik nya
Penemuan ikan Duyung ini pernah juga terjadi pada 2 November lalu, Ali Baba Dueng, seorang nelayan asal desa Waiwuring, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur (Flotim) oernah menyelamatkan seekor ikan duyung saat sedang melaut di Selat Lewoleba.
Sebetulnya, ini bukan kali pertama nelayan di Flores Timur melakukan aksi penyelamatan terhadap duyung. Pada 2 Juni lalu, nelayan asal Ritaebang, Hubertus Keban juga melakukan hal serupa. Bahkan karena aksinya itu, Hubertus mendapat penghargaan dari Bupati Flores Timur. Seperti yang dikutip dari laman Florespost.co
Apa sebetulnya ikan duyung ini?
Mendengar nama “duyung”, dalam benak kebanyakan orang terlintas sosok setengah manusia dan separuh ikan, seperti dalam legenda tentang Putri Duyung.
Duyung atau dugong dugon, adalah mamalia laut yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. Selain itu, ada juga Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Satwa yang berkerabat dekat secara genetis dengan gajah ini, merupakan satu-satunya mamalia ordo Sirenia yang tinggal di laut. Duyung merupakan salah satu dari 35 spesies mamalia laut yang ada di perairan Indonesia. Perairan Flores Timur (Flotim), NTT merupakan salah satu habitat duyung.
Secara alami ikan duyung memiliki tingkat reproduksi yang lambat. Dibutuhkan waktu 10 tahun untuk menjadi dewasa dan 14 bulan untuk melahirkan satu individu baru pada interval 2,5-5 tahun. Tak heran populasinya pun tak sebanyak jenis ikan pada umumnya. Ini juga yang membuat mamalia laut ini riskan terhadap ancaman kepunahan.
Makanan utama duyung adalah lamun (seagrass). Lamun merupakan kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monoktil) yang tumbuh di bawah permukaan laut.
duyung memiliki kebiasaan makan di dasar perairan (bottomfeeding).
Aktivitas ini didukung oleh berbagai karakteristik bagian tubuhnya, antara lain bagian ujung kepala yang mengarah ke bawah. Kemudian, bantalan bibir yang berukuran besar, rambut kasar yang sensitif di sekitar mulutnya, serta tulang yang sangat berat, sehingga duyung mudah untuk tetap berenang di dasar laut. Sebagai hewan laut mamalia, ikan ini memiliki suhu tubuh yang tetap, bernafas dengan paru-paru dan juga menyusui.
Secara deskripsi morfologi, duyung memiliki warna kulit coklat keabu-abuan, dan sedikit rambut pada tubuhnya. Tubuh duyung juga dilapisi oleh lapisan lemak yang tebal, sehingga sering terlihat gemuk dan bulat lonjong.
Duyung memiliki sepasang sirip depan tak berjari. Sebagai mamalia, duyung bernapas dengan paru-paru. Lubang napasnya terletak di atas moncongnya. Katup pada lubang tersebut akan menutup ketika Duyung sedang berada di dalam air.
Lantas Bagaimana tindakan pemerintah dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan atas penemuan ikan Duyung ini?
Tonton link videonya dibawah ini:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2633486606724234&id=314930771913174