Jurnal8.com| Penumpang asal Dobo yang terjun kelaut, akhirnya diketahui bernama Horas L Tobing (40) Warga Talamangappe, Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa tersebut, hingga saat ini belum juga ditemukan.
Menurut ipar korban, Syamsuddin yang ikut berlayar dari Dobo menggunakan KM Ngapulu, sempat tarik menarik hingga bajunya sobek disaat Horas akan terjun kelaut di dek 7 dekat skoci mengakhiri hidupnya. ” Saya sempat tarik baju korban saat dia akan loncat kelaut. Beruntung baju saya nyakut di pagar pembatas kapal, sehingga saya tidak ikut jatuh”, katanya.
Lanjut syamsuddin, disaat korban jatuh kelaut, ” saya sudah tidak melihatnya lagi, karena selain gelap, arusnya juga kuat”, jelasnya.
Baxa juga :
Sementara anak kedua korban dari tiga bersaudara, Anita menuturkan, ayahnya sempat menelpol melalui telefon selularnya dan berpesan, “nak kamu harus cari kerja, rawat ibu dan adikmu dengan baik, karena mungkin inilah terakhir kali saya bicara dengan kamu”, dengan nada yang sangat sedih.
“Ayah saya awalnya adalah sopir taxi yang penghasilannya terkadang tidak mencukupi, sehingga ayah saya mencoba pekerjaan baru di daerah Dobo.
Pekerjaan ayah saya yang baru adalah membangun Tower milik salah satu perusaan telekomunikasi dengan gaji 120 ribu perhari, yang harus diselesaikan selama 20 hari. Ayah mencari pekerjaan baru dengan alasan untuk mencari tambahan biaya ibu saya, mayang yang sedang sakit stroke”. Namun nasib berkata lain, ayah saya bunuh diri dengan cara terjun ke laut, ungkapnya.
Kini Tim Basarnas yang tergabung di Posko Natuna, masih dalam pencarian. guntur
Leave a Reply