Jurnal8.com| Menjamurnya perusahaan media di Kota Makassar seringkali tidak dibarengi mekanisme penyebarluasan berita yang benar. Apalagi dengan kecanggihan teknologi, informasi berita bisa beredar dengan cepat.
Asisten I Pemkot Makassar, Abdul Azis Hasan menyebut, salah satu cara untuk mewujudkan pemberitaan benar bebas hoaks yakni dengan literasi media, utamanya bagi para pemburu berita.
“Pemberitaan dan penyebarluasannya yang cepat, apalagi di era canggih sekarang ini, memiliki dampak ikut tersebarnya berita palsu atau hoaks. Maka dari itu perlu ditanamkan literasi media,” ungkap Azis Hasan, Senin (15/7/2019).
Literasi media, kata Azis Hasan pada akhirnya memberikan berita yang informatif dan edukatif bagi masyarakat pembacanya. Oleh karenanya dia mengapresiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Makassar yang menggelar kegiatan temu wartawan ini.
“Tanpa mengesampingkan fakta bahwa media adalah pilar keempat demokrasi di Indonesia, namun perlu diperhatikan literasi media agar tercipta berita yang informatif dan edukatif. Jadi bersyukur Diskominfo bisa mempertemukan kita untuk mewujudkan literasi media di Makassar,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel, Anwar Sanusi menyebut, literasi media sangat penting bagi wartawan. Selain itu, perlu diperhatikan mekanisme penyebaran berita dari dapur redaksi.
“Semua harus tepat, perencanaan peliputan, perumusan, hingga sampai ke masyarakat harus melalui mekanisme yang tepat, penyaringan yang ketat dari redaksi maupun editor. Budaya baca itu perlu dan penting begitu juga dengan budaya konfirmasi, cek, ricek dan ricek lagi agar berita betul-betul dinilai akurat,” ujarnya. (RLS)
Leave a Reply