Jurnal8.com| Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2015-2019 telah membangun 49 bendungan baru dan masih terus melanjutkan pembangunan 16 bendungan periode sebelumnya.
Pembangunan 65 bendungan tersebut adalah bagian dari pelaksanakan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla demi mencapai kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Diketahui, hingga tahun 2018, sebanyak 56 bendungan sudah dalam tahap konstruksi dan 15 bendungan di antaranya sudah selesai. Pada 2019 ini, direncanakan 9 bendungan baru akan dilelang untuk melengkapi proyek nawacita pemerintah Jokowi-JK.
“Tahun 2019 sebanyak 9 bendungan baru akan dilelang,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi, di Jakarta, Minggu (14/7).
Sembilan bendungan yang akan dibangun tahun ini adalah Bendungan Mbay di NTT, Jenelata di Sulawesi Selatan, Pelosika dan Ameroro di Sulawesi Tenggara, Jragung di Jawa Tengah, Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, Tiro di Nanggroe Aceh Darussalam, Budong-Budong di Sulawesi Barat, dan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat.
Dituturkan Hari, ada tiga bendungan lainnya yang siap untuk dilakukan pengisian dan diresmikan. Pertama adalah bendungan Muara Sei Gong di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Bendungan tersebut akan memiliki kapasitas tampung 11,8 juta m3, luas Genangan 246,8 Ha yang akan menjadi sumber air baku berkapasitas sebesar 400 liter per detik.
Bendungan kedua adalah Sindangheula yang akan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat di Kabupaten dan Kota Serang. Salah satunya untuk irigasi di Daerah Cibanten seluas 1.000 hektare, juga pengendalian banjir dengan kapasitas tampung banjir 1,5 juta m3.
“Bendungan itu akan menyuplai air baku 0,8 m3/detik bagi Kabupaten dan Kota Serang,” jelasnya.
Terakhir, lanjut Hari, Bendungan Paselloreng yang akan memiliki kapasitas tampung 138 juta m3 memiliki manfaat mengairi lahan irigasi seluas 7.000 ha, sebagai sumber air baku di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter/detik, pembangkit listrik mikrohidro 2,5 MW, serta konservasi air, pengendali banjir Sungai Gilireng, perikanan air tawar dan pariwisata.
Menurut Hari, Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA akan fokus untuk menyelesaian seluruh bendungan yang dibangun.
Proyek pembangunan bendungan baru akan dilakukan secara bertahap yakni mulai tahun 2021 hingga 2023 masing-masing sebanyak lima bendungan setiap tahun sehingga total 15 bendungan.
“Kita akan bangun di daerah yang memiliki potensi seperti Bendungan Baliem dan Digul di Papua, Matenggeng di Kabupaten Cilacap, dan Lambakan di Kabupaten Paser,” tandasnya