Jurnal8.com| Indonesia – Tensi geopolitik antara AS dan Iran semakin memanas setelah AS melakukan serangan udara yang menyebabkan Jenderal Qassim Soleimani terbunuh.
Qassim merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran), tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad, Irak
Pimpinan Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyampaikan pesan bela sungkawa atas tewasnya Jenderal Qassem Soleimani akibat serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS).
Qassem Soleimani, salah satu tokoh penting yang disalahkan atas kematian ratusan masyarakat AS bersama pengawalnya dikabarkan tewas dalam serangan yang terjadi di Baghdad, Irak.
Dalam keterangan resmi, seperti dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (4/1/2020), Khamenei memastikan tidak akan tinggal diam dan melakukan serangan balasan terhadap negeri Paman Sam.
“Balas dendam sedang menunggu para pelanggar, yang mengkontaminasi tangan mereka dengan darahnya (Qasem Soleimani) dan martir lainnya,” tulis Khamenei.
Panglima Besar Islam telah menjadi surgawi. Roh syahid yang saleh menyambut semangat Qasem Soleimani. Setelah bertahun-tahun melakukan upaya yang penuh pengabdian dan gagah berani di bidang perang melawan iblis dan unsur-unsur jahat dunia dan keinginan untuk mati syahid selama bertahun-tahun di jalan Allah SWT, akhirnya Soleimani yang disayangi mencapai tujuan yang tinggi.
Darahnya yang murni dicurahkan ke bawah bumi oleh kebanyakan orang yang berperasaan di atasnya.
Saya mengucapkan selamat atas kemartiran yang hebat ini kepada Hazrat Bakiyatollah (Imam Zamana A.S.) roh kami yang siap berkorban untuk-Nya dan untuk rohnya sendiri yang murni dan menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Iran.
Dia adalah salah satu model hebat dari mereka yang dilatih oleh agama Islam dan sekolah Imam Khomeini (R.A.), dia menghabiskan seluruh hidupnya di Jehad di jalan Allah SWT. Kemartiran adalah hadiah dari usahanya yang tak berkesudahan selama bertahun-tahun. Dengan kematiannya, dengan berkah dan bantuan Allah, pekerjaan dan caranya tidak akan berhenti dan berakhir.
Tapi balas dendam yang keras sedang menunggu para pelanggar, yang mengkontaminasi tangan mereka semalam dengan darahnya dan para martir lainnya. Shaheed Soleimani adalah wajah perlawanan internasional dan semua pecinta perlawanan adalah pembalas darahnya.
Semua teman dan juga musuh harus tahu garis jihad dari perlawanan dengan motivasi berlipat ganda akan terus berlanjut. Dan kemenangan akhir sedang menunggu Mujahidin (usaha keras) dari jalan kebahagiaan ini.
Kehilangan komandan tercinta dan tersayang sulit bagi kami tetapi kelanjutan dari upaya dan pencapaian kemenangan akhir akan membuat kehidupan pembunuhan dan penjahat menjadi lebih pahit.
Orang-orang Iran akan mengenang ingatan dan nama komandan martir agung Jenderal Qasem Soleimani dan para martir yang menyertainya terutama mujahid besar Islam H.E. Tn. Abu Mehdi Almuhandas.
Saya mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari dan menyampaikan permohonan dan belasungkawa kepada pasangan terhormat dan anak-anak yang disayangi dan kerabat-kerabat lainnya. (Rls)