Jurnal8.com| Peristiwa hanyutnya beberapa murid SMP Negeri Turi 1 Sleman yang menelan korban jiwa menjadi viral di sosial media.
Bahkan beredar surat di Facebook yang mengutuk keras para pembina pramuka dan guru yang melaksanakan kegiatan tersebut, Berikut pernyataan yang dikutip dari laman .https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=127979712072402&id=105870080950032
“Pidanakan Kepala sekolah Negeri Turi 1 Sleman”
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D. dari UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA
Salam berduka yang mendalam,
Berita hanyutnya beberapa murid SMP Negeri Turi 1 dan menelan korban jiwa, bukan musibah. Murni kebodohan, dan keteledoran Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka.
KEPALA SEKOLAH, GURU-GURU DAN PEMBINA PRAMUKA HARUS BERTANGGUNG JAWAB. JANGAN HANYA MINTA MAAF!
Musim hujan, anak didik disuruh susur sungai? Mengapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramukanya yang susur sungai? Otaknya dimana?
Saya dapat informasi, kalau acara susur sungai sudah diingatkan warga. Namun gurunya menjawab mati hidup ada di tangan Allah…guru gobl…! Kenapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1 yang mati? Kenapa harus anak didik?
Pidanakan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1, Sleman.
Perlu ada evaluasi menyeluruh perihal pelaksanaan kegiatan pramuka di sekolah.
Saya sangat sedih dan berduka yang mendalam.
Terimakasih. Viralkan!
Yogyakarta, 2020-02-21
Hormat saya,
(KPH. BP. Widyakanigara)
@ Sleman Yogyakarta
Status tersebut bahkan dikomentari oleh beberapa netizen, seperti dikutip dibawah ini:
Haeruddin C Maddi :
Anak2 mana tau mereka sedang mengjadapi bahaya, yg harus berpikir ya gurunya, masa susur sungai saat puncak musim hujan, logika berpikirnya dimana, yg punya ilmunya aja ga berani lakukan saat puncak musim hujan, mengapa anak2 seusia itu dipaksa berhadapan dengan maut….luar biasa teledor.
Asep Muhtar :
Keponakan saya jadi korbannya…khoirunissa,hari ini ulang tahunnya😭
Zen veer zaraa:
Menurut saya,Pramuka seharusnya tidak menerapkan sistem seperti militer..kl ingin mendapatkan kualitas orang2 yg tahan mental,tahan fisik,tahan ujian ala militer jangan di aplikasikan di anak2 kecil yg masih sekolah.mereka blm siap!!
Mokhamad Riduwan:
Yah demi keselamatan anak2 kita hapus kegiatan Pramuka di sekolah ganti program belajar yg mendidik
Salina:
Buat pelajaran tuk sekolah lain..ini anak SD Aja hrs ikut perpisahan ke luar kota..g mikir keselamatan anak2
Fikoh Aziri:
Pidana kan kepsek dan guru yg tidak mendidik… Cara mendidik yang salah ak paling nga suka ada orang yg sok pintar menyuruh anak didik nya mengerjakan hal yg di luar nalar… Kasihan anak2 itu jadi korban kegiatan pramuka…
Sugi Yanto:
Ini bukan musibah,, tapi pembunuhan terselubung,, udah tau musim hujan lakukan susur sungai tanpa pakai pengaman,, jelas kan kalo tidak pakai rompi pelampung, jelas pembunuhan.yg komen musibah itu matanya di kaki
Zahkira fauzi:
Udh tau hujan. Kenapa masih di teruskan susur sungai…dia nya aja balik kenapa anak murid nya tidak di suruh balik juga.. 😭😭😭😭
Kang Anto anto:
Saya sangat prihatin dg cara pendidik jaman sekarang ….selalu menconto dan meniru kegiatan militer….militer saja persiapan sudah di lengkapi apabilah ada hal hal yang tidak di inginkan….buat seluru sekolah hapus semua kegiatan yang yang membahayakan keselamatan siswa…dan siswi …
Rio rea reo:
Pengalaman saya waktu SMP gak sebegitu nya kegiatan Pramuka, kegiatan tersebut sudah melebihi batas normal wajarnya kegiatan anak Smp, sangat disayangkan yang mengadakan kegiatan tersebut karena orang tersebut sudah tidak waras, semoga saja anak saya nanti tidak salah tempat untuk bersekolah
Baca juga :
Kegiatan Pramuka Susur Sungai, Tujuh Siswa Ditemukan Meninggal
Irene kusumah:
Duh Gusti miris liat foto korban diatas..seharusnya mikir dong yaaa pembina Pramuka nya..musim hujan kok kegiatannya susur sungai..apalagi anak anak perempuan nya menggunakan rok begitu…
Jonson Sagala:
Kepala sekolah yang tidak bertanggung jawab, beserta guru2 pembina pramuka tidak tanggap terhadap situasi, kondisi alam, sudah tau lagi musim hujan, anak SMP disuruh kegiatan disungai, ndak ada kerja lain lagi kah
Sibagoes Honda:
Menjadi pendidik itu tidak mudah, ada tanggung jawab besar lebih dr sekedar transfer ilmu.
Menilik dr kejdian diatas perlu ada nya evaluasi terhadap kompetensi tenaga pendidik yg ada.
Bukan sekedar kompetensi pedagogik yg dibutuhkan..
Kepekaan trhadap lingkungan dan anak didik jg sangat diperlukan.
Kegiatan susur sungai itu sangat berisiko bagi keslamatan siswa, semestinya ada komunikasi untuk meminta persetujuan ortu siswa terhadap kegiatan tsb.
Dan saya yakin kegiatan susur sungai blom tersosialisasikan dengan baik kepada ortu siswa.
Keteledoran yg berakibat fatal seperti ini hendaklah tdk trjadi lagi.
Jadi guru itu jadi pendidik, bukan pengajar
Klo gak siap jadi guru lebih baik mundur, karena tanggung jawabnya dunia akhirat.
Alan yrehKl
o kegiatan outdoor seperti ini harus ada ijin dari orangtua/walimurid.Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.Semoga orangtua/wali murid yg terkena musibah diberikan kekuatan & kesabaran menghadapi musibah ini
(Berbagai sumber)
Leave a Reply