Jurnal8.com|Gowa – Ijtima Asia 2020 di Kabupaten Gowa nekat digelar meskipun Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan telah mengeluarkan surat edaran untuk menunda kegiatan yang menghadirkan ribuan jemaah dari sejumlah negara ini.
Sesuai hasil koordinasi Ustadz Syamsul (Resepsionis WNA/FOREIGN Ijtima Dunia Zona Asia 2020) di Tenda Foreign Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Kompleks Pesantren Darul Ulum, Desa Niranuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa didapatkan data WNA yang tiba ditempat acara Ijtima Dunia Zona Asia 2020 sebagai berikut
Untuk peserta WNA sebanyak 411 Orang terdiri dari:
1. Pakistan : 58 orang.
2. India : 35 orang.
3. Malaysia : 83 orang.
4. Warga Negara Thailand : 176 orang.
5. Brunei : 1 orang.
6. Timor Leste : 24 orang.
7. Arab saudi : 8 orang.
8. Bangladesh : 24 orang.
9. Philiphina : 2 orang.
Sedangkan total WNI sebanyak 8.283 Orang terdiri dari berbagai Wilayah yaitu :
1. Nanggroe Aceh Darussalam : 12
2. Sumatera Utara : 35 orang.
3. Sumatera Barat : 130 orang.
4. Riau : 17 orang.
5. Jambi : 27 orang.
6. Bangka Belitung : 10 orang.
7. Bengkulu : 10 orang.
8. Lampung : 115 orang.
9. DKI Jakarta : 294 orang.
10. Banten : 19 orang.
11. Jawa Barat : 421 orang.
12. Jawa Tengah : 1.167 orang.
13. Jawa Timur : 260 orang.
14. Bali : 9 orang.
15. Nusa Tenggara Barat : 752 orang.
16. Nusa Tenggara Timur : 103 orang.
17. Kalimantan Barat : 23 orang.
18. Kalimantan Selatan : 733 orang.
19. Kalimantan Tengah : 90 orang.
20. Kalimantan Timur : 1.316 orang.
21. Kalumantan Utara : 192 orang.
22. Sulawesi Utara : 29 orang.
23. Sulawesi Tengah : 742 orang.
24. Sulawesi Tenggara : 120 orang.
25. Sulawesi Selatan dan Barat : 1.059 orang.
26. Gorontalo : 5 orang.
27. Maluku Utara : 27 orang.
28 Ambon : 2 orang.
29. Papua : 564 orang.
Walaupun sudah dikeluarkan surat rekomendasi agar pelaksanan tersebut tidak dilaksanakan dulu akan tetapi para peserta itijma tetap hadir.
Seluruh WNA yang datang menghadiri Ijtima Dunia Zona Asia 2020 datang ke Kota Makassar melalui jalur udara dan ada sebahagian WNA masih transit disejumlah hotel dan Penampungan di Kota Makassar dan diperkirakan hari ini semuanya akan merapat ke tempat Ijtima Dunia Zona Asia 2020.
Menurut jadwal dari panitia, acara Ijtima Asia Tahun 2020 ini akan dibuka pada Kamis (19/3) besok, dan berlangsung hingga 22 Maret 2020 mendatang.
Menurut Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bahwa Pemerintah Kabupaten Gowa tak pernah memberikan izin pelaksanaan kegiatan tersebut. Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan panitia kegiatan Ijtima Asia itu, agar acara tersebut ditunda pelaksanaannya.
“Kelihatannya tetap terlaksana walaupun tidak mendapat izin dari Pemda. Pagi tadi, Ketua MUI, Kandep Agama, sekda dan kepolisian menemui panitia agar menunda. Namun menurut dia (panitia), informasi ini sudah tersebar jauh-jauh hari, sehingga agak sulit bagi mereka untuk melakukan penundaan,” kata Bupati Gowa seperti dikutip dari laman Kabarmakassar.com. Rabu (18/3) malam.
Untuk itu, lanjut Adnan, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di lokasi berkumpulnya para peserta kegiatan tersebut, termasuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Upaya pencegahan tetap kami lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya tadi pagi saya kirim tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan. Mulai pagi sampai magrib tadi juga dilakukan penyemprotan disana,” ujarnya.
Secara terpisah Kapolres Gowa AKBP Boy Samola yang tengah berada di lokasi berkumpulnya para peserta Ijtima Asia 2020 tersebut, mengaku belum bisa memastikan kegiatan tersebut akan tetap dilaksanakan.
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan negosiasi dan berkoodinasi dengan panitia pelaksana acara tersebut.
“Saya sekarang di lokasi. Masih melakukan kordinasi. Kita tunggu ba’da subuh. Kata panitia, mereka akan melakukan rapat,” terangnya.
Sementara beberapa warga gowa sangat menyayangkan tidak ada ketegasan pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemda Gowa sehingga pelaksanaan itjma Asia yang mengundang banyak orang dari luar Indonesia berkumpul di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Rizal, padahal adami instruksi bupati gowa pembatalan izin kegiatannya di berita online.
Mudah-mudahan gowa tidak menjadi indemik virus corona setelah acara selesai…dech ngeri-ngeri sedap.
yakinlah..mereka sudah rapat kordinasi dengan baik dengan hanya mereka keluarkan instruksi himbauan bukan larangan, standar penangan calon carier virus pun sudah ada instruksi arahan pemerintah pusat yang sudah diberitakan di media-media publik, wajar kalau kekhawatiran masyarakat luas itu wajar dari efek piskologi massa yang memilik rasa proteksi bagi dirinya sendiri maupun keluarganya, namun kalaupun dampak itu ada maka itu tidak bisa terhindari dari interaksi orang ke orang dengan berkumpul disengaja maupun tidak disengaja…..mestinya!!..ada ketegasan BERHENTI/MELARANG berkegiatan bukan himbauan yang sifatnya “Abu-Abu” diartikan oleh mereka yang berkegiatan.
” Mudah-mudahan ini menjadi pembahasan nasional di media – media publik agar pemerintah pusat dan daerah sudah mempersiapkan plan.A dan plan.B untuk penanganan dampak apa bila ada terindikasi dan penangan carona penyebaran ke domisili masing – masing peserta dan tuntas terdeteksi. Ujarnya melalui WhatsApp. (Tim)