Warning: Creating default object from empty value in /home/jurnal8.com/public_html/wp-content/plugins/fourmagz-core/admin/ReduxCore/inc/class.redux_filesystem.php on line 29
Memoriam M. Taufik Fachrudin : Anak Band yang Baik dan Sukses – Berita Terbaru jurnal8.com | Dunia Politik Hingga Hiburan‎
Berita Terbaru jurnal8.com | Dunia Politik Hingga Hiburan‎

Memoriam M. Taufik Fachrudin : Anak Band yang Baik dan Sukses

Catatan lepas SUWARDI THAHIR

TERASA sangat menyentuh melihat video almarhum Taufik Fachruddin memainkan lagu Iwan Fals dengan chord dan sedikit melodi atas fret gitar.

Lirik lagu tentang kerinduan seorang anak ke ibu terasa sangat menyentuh. Juga terlihat jari-jemarinya yang lincah, meloncat-loncat menindis strin di atas fingerboard menyatukan achord dan melodi.

Video ini menarik kembali memori 30-an silam ketika Opi panggilan akrab Taufik Fachruddin aktif bermusik. Era 80-90 panggung musik rock menguasai pentas musik di kampus-kampus, sekolah, stadion dan bahkan bioskop.

Saat itu Makassar menjadi epicentrum penyelenggaraan festival musik di wilayah Indonesia timur. Group rock dari Kalimantan, Sulawesi Utara, Palu dan kabupaten-kabupaten wilayah Sulsel menjadikan Makassar sebagai barometer untuk tampil di pentas nasional.

Saya bersama James Wehantouw dan dedengkot Bieffe Enterprises lainnya aktif menggelar pertunjukan musik dan festival musik Indonesia sebagai perwakilan Log Zhelebour.

Bieffe Enterprises sendiri bermarkas di kompleks perumahan dosen Jl. Sunu G.18. Ayahanda James, Prof Wehantouw adalah dosen di Unhas dan kami adalah mahasiswa yang berkampus di Baraya.

Tentu banyak yang tidak tahu bahwa almarhum Taufik Fachrudin adalah seorang musisi yang pernah mewarnai rentetan panggung rock dan festival musik rock yang marak di era 80-an yang kami gelar.

Musik rock di era itu memang ditandai dengan keterlibatan anak pejabat dan pengusaha kota ini. Sebut saja Proetoel, S-70 dan Cikal (Cheeqal Band).

Proetoel adalah group musik cadas elit Makassar yang bergaya ”Rolling Stones”, kelompok musik mancanegara dengan simbol “lidah menjulur”.

Di masa jaya (80-90-an), Proetoel menjadi trend rocker Makassar karena simbolisasi kemewahan, personifikasi dan kiblat musik yang dianutnya.

Saat itu, pada 1986 Proetoel digawangi punggawa rock berkelas, yakni Andre Tidie (gitar), Bhur Ago (dram), Erlan (gitar), Uyan (bass), Yogi (sax) dan Robby Lamajido (kibor).

Erlan adalah putra Walikota Makassar Jancy Raib, dan Robby adalah putra Gubernur Sulteng, Lamajido. Jancy Raib menjabat walikota Makassar 1983-1988. Markas mereka di Jl. Gunung Klabat adalah peneguhan bahwa memang elit.

Taufik Motor ”Cikal Band”

Di perumahan dosen Unhas Baraya, di ujung utara bermarkas group musik yang beraliran rock, namanya Cikal Band. Personelnya adalah putra dan kerabat para dosen yang mukim di kampus Unhas, Baraya.

Cikal Band digawangi almarhum M. Taufik Fachrudin (disapa Opi, panggilan akrab) sebagai lead guitar, Syarif (bass), Iwan (rhytim guitar), Udin (drums), dan Alwi (vocalist).

Lead guitar atau biasa disebut gitaris pada band adalah posisi penentu yang bisa mengangkat nama band. Bersama vokalis, gitaris adalah person kunci dalam band. Opi adalah gitaris handal Cikal Band.

Gitaris yg mapan adalah mereka yang mampu memainkan gitar dan asesoris secara harmonis untuk menghasilkan berbagai efek seperti flager untuk menghasilkan suara gemuruh pesawat jet, metalzone (distorsi), atau pun efek delay.

Pada awalnya, Opi cs yang memakai bendera Cikal Rock Band, cukup aktif ikut konser di kampus-kampus dan festival. Di luar festival, Cikal Rock Band sering memakai nama Cheeqal, dan vokalis juga pernah digawangi Iwan B (Bieffe Junior).

Markas band ini di rumah Udin (drummer) yang orangtuanya dokter. Taufik Fachruddin sendiri, seperti kita ketahui adalah putra Prof Fachruddin, mantan Rektor Unhas dan Dekan Fakultas Pertanian.

Selamat jalan saudaraku, raihlah kerinduan kepada bundamu, kerinduan kepada anak-anak, kepada jemaah masjid raya Bukit Baruga yang sering kamu sumbang dan datangi, kerinduan ke rekan pengusaha, politikus serta teman-teman lamamu di jalur musik.

Kami semua selalu mengenang kebaikan dan kerendahan hatimu. Saya bersaksi bahwa engkau orang baik. Musisi yang sukses.(SUWARDI THAHIR – Eks Pemimpin Redaksi Harian FAJAR)