Jurnal8.com|Makassar, 22 Oktober 2021 – Melalui program Electrifying Agriculture, PLN kembali melayani kebutuhan listrik pompanisasi air para petani di Jl. Kemiri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Setelah sebelumnya PLN sudah melayani 14 petani dengan total daya 44.700 VA di Jl. Doppa Kabupaten Soppeng pada Bulan Maret 2021 lalu.
Kali ini 6 pelanggan petani dengan total daya 21.000 VA berhasil dilayani oleh PLN. Program ini sendiri bertujuan untuk memberikan kemudahan operasional, efisiensi, dan produktivitas bagi para petani karena sebelumnya petani menggunakan tabung gas sebagai bahan bakar untuk menyalakan pompa airnya.
Sebelumnya, Syamril salah seorang petani di Jl. Doppa mengaku dengan hadirnya listrik di sawahnya dapat menghemat biaya operasional.
“Penghematan yang saya dapat adalah Rp. 30.000,- setiap harinya, selama enam bulan saya menggunakan listrik saya sudah menghemat sampai Rp. 5-jutaan ,” tutur Syamril.
Salah seorang petani di Jl. Kemiri La Baco menuturkan bahwa setelah ia melihat efektifitas dan efisiensi petani di Jl. Doppa ia menjadi tertarik menggunakan listrik untuk pompa air di sawahnya.
“Dulu saat menggunakan tabung gas saya menggunakan sebanyak 3 tabung per hari dengan total harga Rp. 60.000,-. Sekarang setelah menggunakan listrik, per harinya saya hanya mengeluarkan biaya 35.000 untuk membeli token,” tutur La Baco.
“Selain itu penggunaan listrik juga sangat praktis dan andal. Saya tidak perlu jauh-jauh ke sawah pada malam hari untuk mengecek tabung gas apakah habis atau tidak karena dengan adanya listrik pompa dapat menyala terus menerus,” ungkapnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar Awaluddin Hafid menjelaskan bahwa PLN sangat mendukung program Electrifying Agriculture. PLN terus mendorong program-program elektrifikasi yang dapat meningkatkan produktifitas di sektor pertanian.
“Dengan program ini tentu akan mempermudah para petani karena penghematan dan keandalan yang didapat,” kata Awal
“Semangat Transformasi kami mengarah kepada motto PLN, yaitu bahwa listrik harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas yang membawa dampak baik bagi masyarakat, serta mendukung lingkungan yang lebih ramah,” pungkas Awal.
“Dengan menggunakan listrik, petani dapat menghemat biaya operasional sampai dengan 50%, selain itu pasokan listrik yang terus menerus juga akan meningkatkan produksi gabah para petani,” tandas Awal.
Untuk melayani sebanyak 6 pelanggan dengan total daya 21.000 VA, PLN membangun jaringan listrik sepanjang 0,25 kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan memancang 6 tiang.
Selain di Kabupaten Soppeng, PLN UIW Sulselrabar juga telah menjalankan program tersebut di beberapa daerah yaitu bagi Petani Bawang di Desa Telle Kab. Bone, Petani Bawang di Kab. Enrekang, dan Petani Buah Naga di Kab. Sinjai. Dengan adanya program Electrifying Agriculture, PLN berharap dapat meningkatkan taraf ekonomi karena dengan hadirnya listrik, biaya operasional di bidang pertanian bisa menjadi lebih murah. (Rls)