Tim SAR temukan Mayat Satriani di Sungai Jeneberang

JURNAL8.COM| MAKASSAR ,- Tim SAR Berhasil menemukan sosok mayat Satriani (33 tahun) setalah dilaporkan terjun ke Sungai Jeneberang pada Minggu 22 Januari 2023.

Sitriani nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan. Dan, meninggalkan suami serta anak yang masih butuh kasih sayang.

Berdasarkan informasi di sekitar tempat kejadian  kediaman korban, Sitriani memiliki suami bernama

Anzar (35) merupakan pekerja kebersihan di Kota Makassar.Namun, nasib kurang baik menimpa keduanya. Belum lama ini dikatakan tetangganya, Daeng Boko (61). Satriani dan suami diberhentikan.

Namun, Daeng Boko mengaku tidak mengetahui alasan mengapa keduanya diberhentikan dari pekerjaannya.

“Dia menyapu di sekitaran Karebosi, menyapu jalanan. Subuh-subuh sudah berangkat mi bocengan suami istri. Tapi, belum lama ini diberhentikan dua-dua,” ucap, tetangga Satriani, Daeng Boko (61).

Adapun anaknya yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP di salah satu Pesantren di kota Makassar, dikatakan Daeng Boko ditarik dari Pesantren karena masalah biaya.

“Karena tidak bekerja mi lagi sebagai petugas kebersihan, makanya natarik anaknya dari Pesantren,” lanjutnya.

Terpisah, salah seorang tetangga Satriani yang enggan disebutkan namanya mengatakan hal senada. Satriani, mulai mengalami gangguan kejiwaan ketika diberhentikan dari pekerjaannya.

“Sering berhalusinasi, kalau ada ambulance lewat, selalu bilang ini mi mungkin jemputanku,” ucapnya seperti dikutip dari laman fajar

Link video: https://youtube.com/shorts/v1JA8Pzmw-o?feature=share

Meskipun demikian, dia menuturkan beberapa waktu sebelum Satriani memutuskan bunuh diri, dia nampak seperti orang-orang pada umumnya.

“Tidak ada tanda sakit yang kita lihat pada dirinya. Namun, ada saat-saat dimana dirinya merasa ada yang aneh. Seperti ada yang mau membunuhnya, dan sebagainya,” pungkasnya.

Satriani, seorang ibu muda yang malang, meninggalkan seorang suami dan seorang anak yang masih berusia belasan tahun.

Setelah berhasil dievakuasi ke rumah duka, pihak keluarga Satriani terus berdatangan. Tangisan pecah melihat kondisi tubuh Satriani yang sudah terbujur kaku.

Bahkan, ada salah seorang ibu-ibu yang ingin mengamuk melampiaskan kekesalannya, lantaran tidak ada yang melihat dan menahan sebelum Satriani masuk ke sungai. (Rls)