Jurnal8.com|MAKASSAR, – Aksi unjuk rasa yang dilakukan Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP) di Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel terkait menyoroti pelaksanaan pekerjaan pada proyek waduk pampang yang ditengarai Asal jadi.
Aktivis mahasiswa dan pemuda tersebut menyoroti pekerjaan Pemeliharaan Berkala waduk tunggu Pampang yang menelan anggaran 7,2 milyar dikerjakan oleh CV. Sejahtera Acap yang ditengarai dinilai dikerjakan dengan asal-asalan, tentu menjadi perhatian apa lagi proyek ini dibiayai dari anggaran negara.
Rais Al-Jihad selaku Jenderal Lapangan yang memimpin aksi tersebut mengatakan bahwa pekerjaan pemeliharaan tersebut dinilai dikerjakan dengan cara asal-asalan, terbukti dengan fisik pekerjaan yang belum satu tahun sudah rusak kembali.
“Pekerjaan sudah rusak sehingga kami menduga kuat metode pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi terkesan dikerjakan asal jadi terbukti dengan fisik pekerjaan yang belum cukup setahun sudah mengalami kerusakan. Kami berupaya melakukan konfirmasi melalui surat tapi tidak ada tanggapan dari pihak BBWS Pompengan Jeneberang Sulsel sehingga kami melakukan aksi hari ini untuk meminta kejelasan penanggung jawab proyek tersebut, akan tetapi waktu kami aksi malah kami mendapat intimidasi dan hampir mendapatkan kekerasan yang diduga pihak BBWS PJ Susel yang kami duga keras preman yang sengaja menghalangi aksi adek-adek mahasiswa.” Katanya
Salah satu orator aksi, Rian Rifaldi mengatakan bahwa, ” Aksi demonstrasi dilakukan karena tidak adanya transparansi yang dilakukan oleh pihak BBWS PJ Sulsel sehingga kami melakukan aksi unjuk rasa agar ada kejelasan pihak Balai Pompengan untuk segera memperbaiki proyek yang rusak tersebut, akan tetapi di lapangan kami diperhadapkan dengan orang dari dalam instansi yang kami duga preman karena mereka ingin membubarkan aksi kami, tidak ada memakai baju pegawai tapi rata-rata memakai baju kaos oblong hitam.” Terang Riank usai aksi unjuk rasa. Jumat (12/05/2023)
Lanjutnya, ” Kami ingin pihak Balai Pompengan melakukan perbaikan proyek tersebut dan jangan lagi memakai jasa penyedia jasa yang kerja tidak becus. Intinya Kerja yang baik Pak, jangan pakai preman bayaran untuk mengintimidasi orang demo karena mengkritisi pekerjaan yang diduga asal jadi,” tutupnya.
Hingga berita ini tayang, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Sulawesi Selatan (BBWSP-JENEBERANG SUSLEL) Ir. Djaya Sukarno M.Eng belum dapat di konfirmasi
salah satu staff mengatakan kalau Kepala Balai lagi tidak berada di kantor dan PPK OP 2 lagi mengantar tamu ke Bili -Bili Kabupaten Gowa. (TIM)