Jurnal8.com|Makassar,- Ditemui belum lama ini, salah satu kader terbaik, partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga Ketua DPP PSI Bidang Penataan Kota dan Tata Ruang, Ir. Hj Takudaeng Parawansa berjanji bakal memperjuangkan aspirasi warga Sulawesi Selatan, Senin (01/01/2024).
Perempuan kharismatik yang juga Ketua Umum Persaudaraan Alumni Smakara (Alumni SMA Katolik Rajawali Makassar) 2017 sd sekarang itu, maju sebagai Anggota Legislatif DPR RI dapil Sulsel 1 meliputi, Kota Makassar, Kab Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar
Pengalaman dan karier Ir. Hj Takudaeng Parawansa, yang akrab di sapa Keke sangat gemilang, dimana dirinya pernah menjabat di PT Triaco Widya Cipta Design and Consulting Architecture Jakarta Sebagai Asisten Bidang Perencanaan pada tahun 1990-1992
Sejumlah Proyek yang ia tangani diantaranya, Bali Arya Cottage, Bali, 2. Blok M Mall, Jakarta, Taman dan Kolam Renang Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Perumahan Eko Damai Mandiri, Cisauk, Tangerang, Banten, -PT. Penida Adikonsindo Marketing dan Appraisal Consultant, Jakarta
Sebagai Marketing Officer & Value tahun 1992-1995 dan masih banyak yang lagi
Sementara penanganan tugas diantaranya adalah Rural Road Maintenance System (RRMS) Proyek kerjasama Bank Dunia, counterpart between BAPPENAS, Departemen Pekerjaan Umum dan Ditjen Pembangunan Daerah DEPDAGRI, kemudian Maluku Regional Development Project (MRDP) . Kerjasama Bank Dunia, BAPPEDA dan Ditjen Bangda Depdagri
Pada Bulan JunI 1997 ikut suami study Master Program and PhD Program at University of Wisconsin, Madison, WI, USA
Activities yaitu 1. Wisconsin English and Second Language Institute (WESLI), Madison tahun 1997-2001 2. Art Course (Drawing and Feng Shui) at Memorial Union Univ. Of Wisconsin tahun 2001-2002 3. Stained Glass Course at Vinery Studio, Madison, WI tahun 2001-2002, Madison Art Course tahun
2002-2003
Pada bulan July 2003, Keke akhirnya kembali ke Indonesia dan
Pindah ke Banda Aceh April 2004 untuk mengikuti suami yang ditugaskan sebagai Kabid Fisik dan Prasarana BAPPEDA Provinsi Aceh.
Hanya 2 bulan bertugas di Banda Aceh, suami berpulang ke rahmatullah pada tanggal 21 Juni 2004 6 bulan kemudian terjadi tragedy Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh dan Nias tepatnya tanggal 26 Desember 2004, atau 19 tahun yang lalu.
Tidak ingin tinggal diam saat menonton breaking news di Metro TV, Bumi seakan berguncang, seakan ada yg membangunkan dirinya dari ketidakberdayaan untuk siap menjadi relawan di tanah rencong. Berpapasan acara bincang-bincang dengan Ketua Relawan untuk Aceh di Metro TV, Ibu Roostin Ilyas.. Dia tidak tinggal diam langsung menelpon Metro TV untuk bergabung sebagai Relawan dan alhamdulillah beliau diterima untuk bergabung di Markas Bu Roostin Ilyas di Jl. Mampang Prapatan, Jaksel.
Saat rapat pertama Keke sempat bertemu dengan Mbak Rieke Diah Pitaloka, Mbak Shahnaz Haque dan beberapa artis-artis lainnya yang ingin bergabung sebagai relawan. dia meminta untuk menjadi relawan di bidang Perempuan dan Anak. Untuk menghibur Anak kecil lewat Warna dan Gambar untuk Trauma Healing.
Alhasil setelah mendapatkannya tawaran sebagai relawan, langkah ini pun diridhoi Allah SWT untuk bergabung dengan BRR NAD-NIAS pada bulan July 2005, Keke kemudian langsung berangkat ke Banda Aceh dimana suasana mencekam pasca Tsunami masih begitu mencekam. Namun niat baik ini tidak kendor dan siap untuk berbakti buat masyarakat Aceh yang telah menjadi korban bencana yang begitu besar.
Disinilah titik nol bagusnya untuk memulai kehidupan barunya untuk bangkit dan bekerja kembali demi bangsa dan negara Indonesia khusunya para korban bencana di Aceh dan Nias.
Serasa mimpi semua berulang kembali diawal pekerjaan dimana dia harus rapat di Kantor Bappeda Provinsi Aceh, ruangan dimana alm suaminya saat itu dilantik menjadi Kepala Bidang Fisik dan Prasarana BAPPEDA Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Seperti DeJaVu, ternyata Allah SWT menginginkan Ir. Hj. Takudaeng Parawansa melanjutkan darma bakti alm suami lewat BRR NAD-NIAS sebagai My University of Life! Tempat ini banyak mengajarkan nya tentang kehidupan.
Tentang bagaimana hubungan kerjasama antara Pusat, Daerah, NGO Lokal, NGO International, Swasta dan Masyarakat Aceh pada umumnya. Bagaimana beliau bekerja sebagai satu team yg saling bahu membahu to Build Back Aceh Better. Dia Kemudian bertugas di BRR NAD-NIAS dari tahun 2004 sampai dengan 2009
“Insya Allah dengan pengalaman yang matang dan hampir di semua sector, saya bakal perjuangkan warga saya di Sulawesi Selatan, menyuarakan aspirasinya yang adil dan merata. Itu tugas saya kelak” ujar Keke yang juga masih keturunan Tuanta Salamaka Syekh Yusuf Al Makassary. Ia juga sebagai ketua Bidang Hubungan Luar Negeri di IKSYAM
dari tahun 2018 – sekarang
Soal hubungan luar negerinya, Keke juga pernah menggelar Festival Keramat of Shaykh Yusuf Al Macassary di Cape Town, South Africa Delegasi Indonesia, pada April hingga May tahun 2017 silam. Ia juga merupakan Pengurus / Anggota Persatuan Mahasiswa Indonesia-Amerika Serikat (PERMIAS), Madison, Wisconsin, USA Tim Seni dan Creator.
(Hendra/gus)
Leave a Reply