Warga Keluhkan Pelayanan di Kelurahan Tangkoli, Wajo

Jurnal8|Wajo_Salah satu Warga yang memiliki sawah di kelurahan Tangkoli kecamatan Maniang Pajo kabupaten Wajo, mengeluhkan pelayanan di kelurahan tersebut. Hal ini diungkapkan warga berinsial HA. Dia menganggap pelayanan di kelurahan tersebut belum maksimal, dan perlu diperbaiki.

Ceritanya bermula, saat sumber HA, ingin membuat perubahan nama dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) pada Selasa 6/2/2024 lalu. “Kala itu saya menghubungi pak Lurah Tangkoli untuk mengurus SPPT. Kemudian pak lurah arahkan saya untuk menghubungi kolektornya bernama Leman” ujar HA yang didamping salah satu kerabatnya berinsial AB.

Setelah terhubung, kata HA, kolektor Leman mengatakan kirim saja SPPTnya melalui whatsap (WA) “Dia janji akan memproses dan memberitahu jika sudah di proses., namun sampai hari ini, SPPT saya belum juga di proses,” keluh HA kepada wartawan jurnal8.com

Bertani

Saat ditemui Senin 19/02/2024, Lurah Tangkoli bernama Hermansyah, S.Sos mengungkapkan, jika kolektornya juga memiliki pekerjaan lain seperti bertani sehingga warga diharuskan menunggu.

Padahal seluruh staf kelurahan baik honorer maupun ASN (Aparatur Sipil Negara) harus menjadi pelayan masyarakat yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemberdayaan dan pelayanan masyarakat serta ketentraman, dan ketertiban umum serta lingkungan hidup dalam satu wilayah Kelurahan yang berada di wilayah kerjanya.

Ironisnya, pengurusan SPPT tersebut terjadi tarik ulur oleh pihak kelurahan. Bagaimana tidak, Lurah Herman terlihat masa bodoh tekait perihal tersebut, dengan beralasan kolektor Leman belum memiliki kesempatan untuk mengerjakannya.

Padahal, sumber HA mengaku sudah 13 hari dirinya menunggu, namun belum juga di kerjakan kolektor tersebut. “Saat saya ingin konfirmasi kepada Camat Maniang Pajo, Indirwan, S.Sos, beliau tidak berada di kantornya. Namun salah satu stafnya langsung menelpon kolektor Leman, yang mengatakan dirinya (Leman) sudah memprosesnya. Dan kami dipersilahkan untuk datang ke kantor kelurahan” ujar AB kerabat HA menirukan kata staf camat.

Namun saat AB ingin menemui Leman di kantor kelurahan Tangkoli, ternyata Leman tidak ada. “Hanya ada satu staf bernama Chica. Tidak sampai disitu, di rumahnya pun Leman tidak ada. Menurut istrinya Leman, Lima belas menit yang lalu, Leman sudah pergi ke sawah dan sore baru pulang.” Ujar AB

Tak lama kemudian AB menghubungi Lurah Herman melalui WA, dan dijawab “Iye adami di kantor sudah jadimi itu ada sama Chica tanya saja sama dia.” Jawab Lurah di WA tersebut.

Yang membuat kesal AB, dirinya merasa di ping pong “Padahal waktu ketemu dengan Chica dia tdak mengatakan bahwa sudah ada di titip Leman sama dia, atas prilaku tersebut saya merasa di Ping Pong dengan sikap staf kelurahan tadi” keluh AB,

Namun dengan begitu HA meminta kepada pj bupati Wajo agar memberi peringatan kepada seluruh stafnya agar memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“Jangan lagi di buat rumit sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat dalam pengurusan apapun di pemerintahan.: tandas HA.

 

(Lp.Andi Sheva)

Editor.Andi Syawal

Leave a Reply