Jurnal8.com|Maros,- Meski belum rampung pembangunannya, namun pada suci Ramadhan tahun 1445 ini, Masjid Agung Tajdidul Iman yang terletak di dusung Mangempang, Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, kabupaten Maros, Sulsel, sudah digunakan shalat 5 waktu dan Taraweh selama sebulan penuh. Bahkan rencananya masjid ini akan digunakan untuk pelaksanaan shalat Ied Rabu, 10/4/2024.
Hal tersebut diungkapkan Founder Tajdidul Iman (TI) KH Sudirman, di sela sela buka puasa di masjid Agung TI, Ahad, (7/4/2024) “Masyarakat sangat merindukan masjid ini dapat berfungsi sesuai peruntukkannya. Saya katakan seperti bayi yang belum layak lahir disebut premature. Tapi dari pada mati dalam kandungan maka lebih baik lahir dalam prematur, agar bisa digunakan ummat, dan para donatur akan merasakan amalannya berjalan, maka kami berinsiasi membuka masjid ini untuk digunakan warga yang ingin beribadah” ujar Kiai Sudriman yang juga wakil ketua PD Muhammadiyah kota Makassar itu.
Ulama terkemuka di kota Makasar tersebut, juga menguraikan, jika Allah Tabaraka wata’ala akan membalas setiap kebaikan yang diperbuat hamba-Nya “Insya Allah, siapa yang sibuk dengan kebaikan di dunia, maka pasti akan dibalas juga dengan kebaikan didunia maupun di akhirat kelak. Begitupula saya selalu optomis kalau rumah-Nya Allah kita urus, Niscaya Allah pasti akan mengurus urusan kita dengan baik, sebaik-baiknya, dan saya percaya itu” terangnya.
Jika ada orang yang bertanya, sambung kiai Sudirman kenapa membangun masjid jauh sekali dan berada di tengah hutan, “Maka saya katakan ini semua takdirnya Allah. Contohnya nabi Ibrahim AS, beliau membangun masjid di tengah gurun pasir yang pada waktu itu tidak ada orang. Namun sekarang? Kita lihat hasilnya, semua penduduk dunia mendatangi masjidil haram yang dibangun oleh beliau” tandas Kiai Sudirman yang juga berencana menggelar acara Tabligh Akbar sebulan sekali di masjid tersebut.
Disisi lain, ketua yayasan TI, Ustad Ahmad Baduddin, Lc mengungkapkan rencana kedepan yang harus diselesaikan panitia pembangunan masjid ini adalah pembangunan pengecoran lantai 2 atau plat lantai.
“Insya Allah kita akan focus pada pengerjaan lantai plat. Sebab kalau sudah ada lantai platnya, maka jamaaah sudah tidak takut lagi jika datang hujan dan panas.“ terang ustad Ahmad Baduddin yang berharap pembangunan masjid ini berkelanjutan sehngga dapat berfungsi dengan baik dan amal jariyah kita terus mengalir.
Sementara itu, ketua seksi dana dan Sponsor, Muhammad Sugiri mengaku optimis dengan kerja amal agama yang ia lakukan, “Alhamdulillah selama kami membuka masjid ini, atas petunjuk kiai Sudirman, jamaah shalat tarwih pria mencapai 3 shaff semalam, meski di penghujung tarwih hanya terdapat 1 shaaf pria dan 1 shaff wanita, kita patut syukuri karena warga sudah terbantu dalam beribadah, maklum saja jarak masjid terdekat mencapai 1 kilo lebih dari pemukiman warga” terang Sugiri.
Rencananya pada shalat Ied mendatang, sambung Sugiri yang bertindak sebagai penceramah yakni ustad Musrajab bin Dakka dan Imam adalah Ustad Amriyadi Darwis, “Kami berharap warga dapat hadir shalat Ied di masjid Agung ini walau fasilitasnya masih terbatas, namun pelan pelan akan kami benahi, “ tandas Sugiri. (gus)