Jurnal8|WAJO – Di tengah kepiluan yang ditimbulkan oleh banjir besar di Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, semangat kebersamaan dan harapan tetap menyala di hati warga, seiring dengan bantuan yang terus mengalir dari pemerintah dan masyarakat, serta upaya gigih petugas dan para relawan yang tak kenal lelah.
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, bersama Kapolda Sulsel dan Pj Bupati Wajo, mengunjungi wilayah tersebut pada Sabtu sore, 4 Mei 2024, dan meninjau posko terpadu yang berada di Pasar Siwa.
Banjir besar ini berdampak pada 12 ribu warga di kecamatan ini, dengan rumah dan fasilitas publik yang terendam.
Siti Rahmawaty, seorang warga yang terdampak, langsung menemui Bahtiar Baharuddin untuk berbagi kisahnya. “Om saya pergi melihat sawah, kemungkinan tiba-tiba air datang dan membawanya pergi. Tim SAR masih mencari, dan yang kami temukan hanya topinya,” ujar Siti dengan mata berkaca-kaca.
Bahtiar kemudian memberikan dukungan kepada Siti dan berharap agar keluarganya dapat segera ditemukan. Tim berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan warga yang hilang.
Kebutuhan mendesak akan air bersih dan beras menjadi permintaan Siti Rahmawaty. “Air bersih sangat kami butuhkan, bahkan air mineral dalam gelas pun sulit didapatkan. Beras juga penting, meskipun kami masih bisa memakan pepaya. Yang terpenting adalah makanan untuk anak-anak,” imbuhnya, mengungkapkan kebutuhan dasar yang menjadi prioritas dan perlu diperhatikan.
Di tengah kesulitan, Posko Terpadu Bencana Banjir didirikan memberikan pertolongan kepada mereka yang terluka. Seperti seorang ibu yang digendong polisi karena luka di kakinya. Posko ini juga berfungsi sebagai puskesmas darurat, karena bangunan Puskesmas terendam.
“Hari ini kami telah melayani 35 korban banjir, dengan berbagai keluhan seperti nyeri dan gatal-gatal akibat lumpur. Kami telah memindahkan layanan dasar puskesmas ke sini karena puskesmas masih terendam dan siap merujuk pasien ke rumah sakit jika diperlukan,” jelas Kepala Puskesmas Pitumpanua, Dr. Susanny Said, S.Ked.
Penjabat Gubernur Bahtiar tidak hanya memberikan kata-kata penghiburan, tetapi juga tindakan nyata. Dia menyerahkan bantuan beras dan air minum kepada warga yang membutuhkan.
Selain itu, dia juga mengambil kebijakan strategis, berkoordinasi dengan Kapolda untuk memindahkan satu unit water treatment dan dapur umum dari Kota Belopa (Luwu) ke Siwa, sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak bagi banyak warga yang terdampak banjir.
Penjabat Gubernur Bahtiar mengatakan, warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. “Memang masyarakat di sini kesulitan air bersih,” sebutnya.
Sehingga kemudian dilakukan upaya dengan menghadirkan water treatment. “Saya berterima kasih pada Kapolda karena dalam waktu sesingkat-singkatnya ini, ada alat yang dimiliki Kapolda,” ujarnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur bersama Kapolda Sulsel telah memantau wilayah ini dari udara. Kondisinya, hampir seluruh pemukiman dan persawahan penduduk terendam. (*)
Leave a Reply