JURNAL8 COM|BANTAENG – Salah seorang warga Bantaeng yang tinggal di sekitar jalan Seruni bernama Borahima, atau akrab disapa daeng Gassing, (53.tahun) mengaku resah dengan ulah beberapa oknum pengendara motor yang menjadikan lapangan hitam Bantaeng sebagai arena balapan.
Pasalnya Dg Gassing mengaku sakit stroke yang dia alami selama ini dan kambuh karena mendengar suara bising yang keluar dari Knalpot resing para peserta balapan tersebut.
“Sudah lama bapak sakit, mendengar suara bising tersebut, sakitnya tambah kumat.” keluh daeng Gassing, Ahad (21/7/2024) yang menutup kedua gendang telinganya saat motor balapan tersebut melaju kencang dengan suara sangat bising.
Bukan hanya daeng Gassing saja yang risau dengan adegan balapan di lapangan Hitam Bantaeng, tetapi ada beberapa warga yang juga mengeluhkan balapan tersebut.
Masalahnya lapangan yang dibangun di era Bupati Nurdin Abdullah itu, sangat berdekatan dengan rumah warga. Dan dijadikan ajang balapan setiap hari Rabu dan di hari Minggu hingga membuat warga resah.
“Kami heran.. kok tempat yang dulunya sebagai sarana parkir untuk para tamu yang datang.., sekarang jadi ajang balapan? Ini yang membuat kami merasa tidak nyaman karena suara bising dari knalpot mereka membuat telinga kami pekak dan sakit!,” ujar warga lain yang enggan di tulis namanya.
Ironisnya meski masalah ini telah dilaporkan warga kepada pihak terkait, termasuk PJ Bupati Bantaeng Andi Abubakar, namun belum ada tanda tanda keseriusan PJ bupati untuk menertibkannya.
“Saat kami melapor ke bapak pj bupati, awalnya beliau tidak mendukung dan mengatakan harus ada lahan tersendiri dan jauh dari pemukiman untuk melatih keterampilan mengendarai motor. Namun sayang.., berikutnya bapak Pj, di duga kembali mendukung, sehingga kami merasa heran?,“ ujar sumber tersebut.
Mungkin, sambung sumber, pikiran pj bupati dirinya hanya sementara menjabat, “Padahal beliau sebagai Bupati harus tegas dan memikirkan masyarakatnya walaupun hanya sebentar sebab dampaknya meresahkan kami karena belum ada tindakan yang nyata,” tegas warga tersebut dengan mimik sangat marah.
Sementara itu, Kapolres Bantaeng yang diwakili kasat Lantas Bantaeng, AKP Agus Salim mengatakan para pelaku balapan tersebut tidak memiliki ijin resmi dari kepolisian.
“Saya sudah menghubungi salah satu Kasat dari Polres Bantaeng, kemudian Ikatan Motor Indonesia (IMI) namun mereka mengaku belum pernah mengeluarkan ijin resmi kepada para pengendara balapan di lapangan hitam tersebut. Terus terang, kami juga takut mengeluarkan ijin untuk digunakan balapan, tapi kami berjanji, kalau ada lagi latihan balapan di lapangan hitam tersebut tolong hubungi kami,” tegas Agus Salim.
Disisi lain warga mendesak Kapolda Sulawesi Selatan untuk memberi teguran kepada jajarannya, utamanya Kasat lantas Bantaeng agar lebih tegas merespon keluhan warga dengan melarang aksi balapan ini terjadi di Bantaeng. (Tim).
Leave a Reply