MAKASSAR, – Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki beragam seni dan kebudayaan masa lalu yang masih bisa dinikmati hingga sekarang, salah satunya dalam bentuk tarian. Dari sejumlah tarian, ada beberapa yang tidak hanya sekedar hiburan semata, namun ada yang dilatari nilai-nilai supranatural. Meski demikian, seiring perjalanan waktu, aura mistik pada penampilan tarian tersebut sudah tidak terlalu terasa saat ini. Pasalnya, dalam setiap pementasan, tarian ini lebih menonjolkan sisi hiburannya.
Salah satu tarian khas Makassar yang mengandung unsur fenomenal adalah Tari Pepe-pepeka Ri Makka. Tarian ini sering diinterpretasikan penonton sebagai ucapan doa anti apinya Nabi Ibrahim AS yang disadur dalam bahasa Makassar. Namun, menurut sejumlah pemain, kalimat-kalimat itu hanya pengulangan dari apa yang sudah pernah diucapkan secara spontan oleh para penari terdahulu ketika melakukan tarian ini.
Pada puncak tarian, para pemain akan memegang obor dan mengarahkan api ke tubuh temannya atau dirinya sendiri. Tidak jarang pula penari mengundang penonton untuk disulut menggunakan api. Uniknya, mereka sama sekali tidak merasa kepanasan atau melepuh terbakar, semua tampak seperti biasa saja.
Tari Pepe-pepeka Ri Makka tidak mempunyai mantra khusus sebagai penangkal api. Namun, meski tidak memiliki mantra, para penari menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap api. Tarian ini biasanya ditampilkan di acara-acara rakyat seperti upacara hajatan, sunatan, perkawinan, hingga perjamuan tokoh penting.
Tari Pepe-pepeka Ri Makka dilakonkan oleh beberapa laki-laki tua dan muda. Tarian ini tetap menjadi salah satu warisan budaya Sulsel yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan keunikan yang mengagumkan, meskipun unsur mistiknya kini lebih berfokus pada aspek hiburan.