JURNAL8.COM| Drama hukum di balik kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali memanas setelah Iptu Rudiana, seorang tokoh sentral dalam kasus ini, akhirnya buka suara. Tudingan mengejutkan datang dari Dede, salah satu saksi kunci dalam kasus tersebut, yang mengklaim bahwa Iptu Rudiana memaksa dirinya untuk memberikan keterangan palsu pada tahun 2016.
Dalam wawancara eksklusif yang penuh ketegangan dengan Dedi Mulyadi, Dede mengungkapkan bahwa kejadian pelemparan batu yang seharusnya menjadi pemicu kasus Vina dan Eky adalah rekayasa belaka. Menurutnya, kejadian tersebut tidak pernah terjadi dan semua itu hanya diperintahkan oleh Iptu Rudiana.
“Saya diundang tiba-tiba oleh seseorang bernama Aep ke Polres Cirebon pada tahun 2016. Di sana, Iptu Rudiana meminta saya untuk memberikan kesaksian palsu tentang kejadian yang tidak pernah saya saksikan,” ungkap Dede dengan nada penuh kemarahan. “Saya terpaksa terlibat dalam skenario yang dibuat-buat dan dipaksakan oleh Iptu Rudiana.”
Dede, yang saat itu tidak mengetahui apapun tentang pembunuhan Vina dan Eky, merasa tertekan dan tak berdaya. “Saya terpaksa mengikuti instruksi Iptu Rudiana, meskipun saya tahu bahwa apa yang saya katakan adalah kebohongan,” tambah Dede dengan kesedihan yang mendalam.
Reaksi Menghebohkan dari Iptu Rudiana
Menanggapi tuduhan yang memicu kegemparan ini, Iptu Rudiana akhirnya angkat suara. Melalui kuasa hukumnya, Pitra Romadoni, Iptu Rudiana menegaskan bahwa semua tuduhan tersebut adalah hoaks. Dalam tayangan YouTube KOMPASTV yang langsung viral, Pitra dengan tegas membantah klaim Dede.
“Keterangan yang disampaikan oleh Dede adalah hoaks dan sama sekali tidak benar. Tuduhan bahwa klien kami, Bapak Iptu Rudiana, memaksa Dede untuk memberikan keterangan palsu adalah fitnah yang tidak berdasar,” ujar Pitra Romadoni dengan nada tegas dan marah.
Pitra juga menegaskan bahwa masyarakat harus berhati-hati terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Kami meminta semua pihak untuk bersabar dan memberikan kepercayaan penuh pada proses hukum. Jangan terburu-buru membuat kesimpulan sebelum proses penyidikan selesai,” tambahnya.
Drama di Balik Kasus Vina: Pengakuan Mengejutkan Dede
Di channel YouTube Dedi Mulyadi, Dede mengungkapkan detail yang mengejutkan mengenai malam dramatis setelah kematian Vina dan Eky. Dede menceritakan bagaimana ia tiba-tiba dihubungi oleh Aep dan diminta untuk mengantarnya ke Polres Cirebon tanpa penjelasan yang jelas.
“Aep menelepon saya tengah malam dan meminta saya untuk mengantarkannya ke Polres Cirebon. Ketika kami tiba, Aep menyatakan bahwa saya harus menjadi saksi dalam kasus pembunuhan anak dari Iptu Rudiana, yaitu Eky dan kekasihnya, Vina. Anehnya, saya juga tiba-tiba diminta untuk memberikan kesaksian,” katanya.
Dede sempat menolak, namun merasa terpaksa melanjutkan karena tekanan dan ketakutan yang ia rasakan. “Saya merasa sangat ketakutan dan tidak punya pilihan lain. Saya sudah berada di dalam kantor polisi dan merasa tidak bisa melawan,” jelas Dede dengan emosional.
Kasus ini semakin rumit dengan vonis penjara yang dijatuhkan kepada beberapa terpidana, termasuk Saka Tatal yang sudah bebas karena saat kejadian masih di bawah umur, sementara tujuh terpidana lainnya harus menjalani hukuman seumur hidup. (TIM)
Leave a Reply