Warning: Creating default object from empty value in /home/jurnal8.com/public_html/wp-content/plugins/fourmagz-core/admin/ReduxCore/inc/class.redux_filesystem.php on line 29
“Dari Zoom ke Google Classroom: Transformasi Pembelajaran di Era Digital” – Berita Terbaru jurnal8.com | Dunia Politik Hingga Hiburan‎
Berita Terbaru jurnal8.com | Dunia Politik Hingga Hiburan‎

“Dari Zoom ke Google Classroom: Transformasi Pembelajaran di Era Digital”

Jurnal8.com|Di era digital saat ini, teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, berbagai perangkat seperti smartphone, laptop, komputer, tablet, dan televisi pintar semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Transformasi ini membawa dampak signifikan terhadap cara kita mencari dan menyebarkan informasi, khususnya dalam konteks pendidikan.

Revolusi Pembelajaran Digital

Smartphone, sebagai perangkat portabel yang selalu dibawa ke mana-mana, kini telah menjadi alat yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kemampuan multi-tasking-nya memungkinkan kita untuk browsing internet, membuka e-book, berinteraksi melalui media sosial, melakukan chat, telepon, video call, dan banyak aktivitas bermanfaat lainnya. Menurut sebuah laporan dari Pew Research Center, lebih dari 80% orang dewasa di Amerika Serikat memiliki smartphone, dan penggunaan perangkat ini untuk keperluan pendidikan semakin umum [1].

Selama pandemi COVID-19, ketika sekolah dan perguruan tinggi harus tutup sementara akibat pembatasan sosial, pembelajaran jarak jauh menjadi solusi utama. Guru dan dosen di seluruh dunia beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet, dan YouTube untuk menyelenggarakan kelas online. Sebuah studi oleh UNESCO menunjukkan bahwa lebih dari 1,5 miliar siswa di seluruh dunia terdampak penutupan sekolah dan beralih ke pembelajaran daring [2].

Pengalaman pribadi saya selama semester pertama kuliah juga mencerminkan perubahan besar ini. Sekitar 90% kegiatan pembelajaran saya dilakukan melalui aplikasi Zoom. Meskipun awalnya terasa seperti tantangan, kualitas pembelajaran tetap terjaga dengan baik berkat penggunaan teknologi ini. Proses interaksi dengan dosen dan teman-teman, baik melalui diskusi maupun presentasi, tetap efektif berkat fitur-fitur yang disediakan oleh aplikasi tersebut.

Perkembangan Teknologi dan Tantangan

Teknologi terus berkembang menuju arah yang lebih baik, menawarkan berbagai alat dan platform yang dapat meningkatkan pengalaman belajar. Namun, perkembangan ini juga membawa tantangan, terutama terkait dengan informasi yang melimpah di dunia maya. Banyaknya hoax dan informasi yang salah memerlukan kehati-hatian dalam menyaring sumber informasi. Sebuah laporan dari MIT Technology Review mencatat bahwa disinformasi di media sosial dapat berdampak negatif pada kualitas informasi yang diterima [3].

Sebagai bagian dari komunitas pendidikan, kita harus bijak dalam menyaring informasi dan memberikan sosialisasi kepada siswa serta rekan-rekan tentang cara menggunakan teknologi dengan kritis. Mengedukasi mereka tentang cara mengevaluasi sumber informasi dan menghindari penyebaran hoax adalah langkah penting dalam memanfaatkan teknologi secara positif.

Kesenjangan Akses dan Kebutuhan Penyesuaian

Kelemahan lain dalam pembelajaran jarak jauh adalah kesenjangan akses. Tidak semua orang memiliki akses internet yang cepat dan perangkat yang memadai untuk mengikuti pembelajaran online. Di daerah terpencil, keterbatasan akses informasi masih menjadi masalah besar. Menurut laporan World Bank, sekitar 30% penduduk dunia masih tidak memiliki akses internet yang memadai [4].

Selain itu, masalah ekonomi juga mempengaruhi kemampuan orang tua dalam menyediakan perangkat belajar bagi anak-anak mereka. Kasus seperti seorang ayah yang mencuri laptop agar anaknya dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh menunjukkan betapa pentingnya penyesuaian dalam metode pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan dan akses yang dimiliki oleh pelajar [5].

Peran Pengajar yang Tak Tergantikan

Meskipun teknologi berperan penting dalam pendidikan, peran pengajar tetap sangat krusial. Pembelajaran jarak jauh tanpa bimbingan dari pengajar dapat kurang efektif dalam menilai perilaku peserta didik dan keterampilan sosial mereka. Sebuah studi oleh Education Endowment Foundation menyoroti bahwa keterlibatan pengajar yang aktif dan bimbingan yang baik merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pembelajaran jarak jauh [6].

Teknologi dapat menyediakan alat yang berguna, tetapi peran pengajar dalam memberikan arahan dan dukungan tetap tidak tergantikan.

Oleh karena itu, meskipun teknologi akan terus berkembang dan dimanfaatkan dengan baik di masa depan, pengajaran yang efektif dan efisien tetap menjadi kunci untuk memastikan bahwa siswa siap menghadapi tantangan dalam masyarakat dan dunia kerja. Perpaduan antara teknologi dan keterampilan pengajaran yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

Kesimpulan

Transformasi dari Zoom ke Google Classroom dan berbagai platform digital lainnya menunjukkan bagaimana teknologi dapat mengubah cara kita belajar dan mengajar. Meskipun teknologi menawarkan berbagai manfaat, keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan peran pengajar adalah kunci untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat meningkatkan pengalaman belajar dan membantu siswa mempersiapkan diri untuk masa depan.

Referensi:

Pew Research Center. (2021). Mobile Fact Sheet. Link
UNESCO. (2020). COVID-19 Educational Disruption and Response. Link
MIT Technology Review. (2021). The Infodemic. Link
World Bank. (2021). World Development Report 2021: Data for Better Lives. Link
BBC News. (2021). Father steals laptop for child’s online learning. Link
Education Endowment Foundation. (2020). Teaching and Learning Toolkit. Link

(by.icky)