Dalam manuver dramatis yang bisa mengubah wajah keuangan global selamanya, Rusia bersama dengan sekutu-sekutunya telah melancarkan serangan balik terhadap dominasi dolar AS yang selama ini mendikte aturan main ekonomi dunia.
Jurnal8.com|Indonesia.- – Ketika Barat memperketat cengkeramannya dengan sanksi yang mencekik, Rusia tidak tinggal diam. Negara ini telah merancang strategi yang bisa mengancam keberadaan dolar AS sebagai penguasa tunggal dalam tatanan keuangan global. Bersama dengan China, India, dan bahkan Iran, Rusia sedang mempersiapkan sebuah revolusi yang berpotensi menghancurkan dominasi AS di panggung ekonomi internasional.
Sistem Pembayaran Alternatif Mengguncang Dunia!
Dalam upaya memecah belah monopoli dolar, Rusia telah memperkenalkan SPFS dan Mir – sistem pembayaran canggih yang siap menantang keunggulan SWIFT. Lebih mengejutkan lagi, bank-bank besar di China kini mulai memalingkan wajah dari tekanan sanksi AS, membuka jalan bagi transaksi-transaksi besar yang tidak lagi melibatkan mata uang AS!
Dedolarisasi: Ancaman Nyata bagi AS?
Dedolarisasi bukan lagi wacana – ini adalah kenyataan yang sedang mengguncang Washington! Dengan China dan India sebagai mitra dagang utama, serta Iran sebagai sekutu strategis, Rusia berpotensi memicu domino yang dapat meruntuhkan hegemoni dolar AS. Bahkan, bank sentral Rusia telah bersiap sejak 2014 untuk momen ini. Kini, lebih dari 556 organisasi dari 20 negara telah beralih menggunakan SPFS, sebuah loncatan besar dalam upaya meminggirkan dolar.
Mata Uang Digital: Senjata Pamungkas Beijing!
Sementara itu, Beijing sedang mengembangkan mata uang digital yuan – ancaman langsung bagi keberlanjutan dolar sebagai ‘mata uang perantara’ global. Mata uang digital ini, yang didukung penuh oleh bank sentral China, siap merobohkan tembok keuangan yang selama ini melindungi dolar AS dari rivalitas global. Ini adalah permainan baru yang bisa mengakhiri supremasi AS dalam hitungan dekade, bukan abad.
Perdagangan Barter: Kebangkitan Era Soviet?
Jika itu belum cukup mengejutkan, Rusia dan sekutunya bahkan sedang membahas kembalinya sistem barter ala era Soviet! Taliban, Pakistan, dan Iran siap berdagang langsung dengan Rusia tanpa melibatkan mata uang Barat sama sekali. Minyak mentah untuk kismis? Mineral untuk senjata? Segala sesuatu kini mungkin dalam dunia baru yang penuh ketidakpastian ini.
Perang Dingin Ekonomi: Siapa yang Akan Menang?
Dalam skenario yang semakin mendekati Perang Dingin Ekonomi, Rusia dan sekutu-sekutunya tidak hanya bertahan – mereka sedang menyerang balik. Dunia sedang menyaksikan dengan waspada, saat dolar AS dipertaruhkan dan para pemain global menunggu hasil dari pertempuran epik ini. Apakah ini akhir dari dominasi dolar, atau sekadar badai dalam secangkir teh?