Warning: Creating default object from empty value in /home/jurnal8.com/public_html/wp-content/plugins/fourmagz-core/admin/ReduxCore/inc/class.redux_filesystem.php on line 29 Pembongkaran Pedestrian di Batas Makassar-Gowa: Tanda Tanya Besar bagi Aktivis – Berita Terbaru jurnal8.com | Dunia Politik Hingga Hiburan
Jurnal8.com|Gowa – Sore hari, pada Minggu, 13 Oktober 2024, terlihat aktivitas pembongkaran pedestrian di Jalan Hasanuddin dan Jalan Tumanurung Raya, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penggunaan alat berat, seperti ekskavator mini, menjadi sorotan karena dianggap mencurigakan.
Di sekitar area pembongkaran, tampak material paving beton berwarna merah yang masih terbungkus plastik bening, serta kanstin beton jalan dan trotoar.
Aktivis mahasiswa, Agung Setiawan, yang berada di lokasi, merasa ada kejanggalan dalam proses ini. Menurutnya, area jalan tersebut sudah pernah dianggarkan oleh Dinas PUPR Gowa pada tahun 2019 untuk pembangunan pedestrian dalam rangka menata Kota Sungguminasa agar lebih bersih, rapi, dan asri.
Data Pembiayaan Pedestrian
Pembiayaan penataan pedestrian dalam Kota Sungguminasa berasal dari APBD 2019 dengan nilai pagu paket sebesar Rp. 24.710.468.000,00. Sementara nilai HPS paket tercatat sebesar Rp. 24.710.311.028,00, dengan jenis kontrak harga satuan. Lokasi pekerjaan ini berada di Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Pemenang lelang proyek ini adalah PT. Mitra Bahagia Utama, yang beralamat di Jl. Gunung Lokon No. 60, Makassar, Sulawesi Selatan, dengan total anggaran yang dikelola mencapai Rp 24.662.495.681,53.
“Setahu saya, ada 1.154 pohon yang ditanam sesuai dengan titik lokasi pedestrian yang dianggarkan pemerintah daerah. Namun, kini pedestrian ini dibongkar lagi. Seharusnya, jika sudah dibangun dengan beton cor, tidak perlu ada pembongkaran,” ungkap Agung.
Ia menambahkan, “Masa mereka menganggarkan penataan pedestrian di tahun 2019, kemudian dibongkar lagi? Ada apa dengan Dinas PUPR Gowa? Apakah mereka tidak memiliki pekerjaan lain yang lebih bermanfaat?”
Awak media yang berusaha mengkonfirmasi melalui via telpon perihal pembongkaran ini kepada Kepala Dinas PUPR Gowa, sayangnya tidak berhasil karena via telpon belum direspon.
Aktivitas ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan aktivis, yang berharap ada penjelasan lebih lanjut dari pihak terkait mengenai alasan di balik pembongkaran tersebut. (@icky)
Leave a Reply