Jurnal8.com| Kesebelasan PSM Jumat (9/4/2021) akan mengawali pertandingan delapan besar Piala Menpora 2021 dengan menjajal PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan Malang. Bagaimana peluang kedua kesebelasan memperebutkan tiket ke semifinal, Yopie Lumoindong memberikan catatan dan analisisnya.
Di atas kertas berdasarkan rekor pertandingan, PSIS memang jauh lebih unggul. Dari tiga kali pertandingan babak penyisihan grup, kesebelasan berjuluk “Laskah Mahesa Jenar” ini mengantongi dua kali menang dan sekali seri, mengumpulkan nilai 7.
Pada pertandingan pertama 21 Maret 2021, PSIS bermain imbang 3-3 melawan Barito Putra. Menang 3-1 atas Persikabo Bogor pada tanggal 25 Maret dan memetik kemenangan 3-2 atas Arema Malang pada pertandingan pamungkas 30 Maret 2021.
Dari seluruh pertandingan yang dilakoninya, kesebelasan yang berdiri 18 Mei 1932 ini, mengantongi 9 gol memasukkan dan kemasukan 6 gol.
PSM dalam tiga laga, mengawali debutnya di Piala Menpora pada tanggal 22 Maret 2021 menghentak publik sepakbola tanah air dengan mengalahkan Persija 2-0.
Padahal, kali ini kesebelasan “Juku Eja” ini tampil dengan pemain lokal, tanpa pemain asing. Di pihak lawan, Persija, bertaburan pemain asing. Dua di antaranya pernah memperkuat PSM.
Pada pertandingan kedua, 27 Maret 2021, kesebelasan asuhan Syamsuddin Batola dan kawan-kawan ini bermain imbang 1-1 dengan Bhayangkara FC.
Pada pertandingan penutup 31 Maret 2021, PSM tidak menyangka jika kesebelasan Borneo FC yang praktis tertutup peluangnya ke perempat final, tidak mau menyerah begitu saja terhadap PSM. Setelah unggul 1-0 di babak pertama, PSM mampu memaksa kesebelasanPesut Etam ini bermain imbang 2-2.
Dari seluruh pertandingan penyisihan babak, PSM mengantongi sekali menang dan dua kali seri, mengantongi angka 5. PSM memasukkan 5 gol ke jala lawan dan Halimsyah yang mengawal jala PSM kebobolan 3 kali.
Jika melihat produktivitas gol, jelas PSIS jauh lebih produktif dan subur. Artinya, pola permainan kesebelasan milik PT Mahesa Jenar itu mayoritas tampil ofensif.
Tetapi mantan pemain PSM Yopie Lumoindong menilai, produktivitas gol yang minim dari PSM merupakan salah satu strategi menghadapi lawan. Kalau soal produktivitas gol PSM memang kurang itu merupakan strategi bermain turun bertahan dan melakukan serangan baik.
“Bukan bermain untuk bertahan, melainkan bertahan itu bagian dari strategi untuk melakukan serangan balik. Apalagi PSM memiliki pemain yang berkualitas dengan kecepatan yang bagus di depan,Ini ajang uji coba dan penampilan PSM dengan para pemain lokalnya sangat lumayan,” kata Yopie Lumoindong saat berbincang-bincang dengan saya melalui whatsapp (WA), Kamis (8/4/2021) malam.
Yopie yang sedang berada di Trans Mall ketika diajak berbincang-bincang menyebutkan, sukses maju ke delapan besar merupakan motivasi yang cukup bagus bagi para pemain PSM yang mengandalkan pemain dan pelatih lokal.
Jika ingin tampil lebih baik dalam pertandingan berikut, saran Yopie, PSM harus tampil konsisten, kolektif, dan seirama.
PSM dengan tiga penyerang seperti Patrich Wanggai dua bersaudara, Yacob dan Yance Sayuri bisa tampil lebih bagus. Dalam turnamen ini PSM memboyong 25 pemain. Selain ketiga pemain tersebut, ada Zulkfili Syukur, pemain senior yang juga bertindak sebagai kapten kesebelasan, Hilmansyah, Saiful,Reza Pratama, Hasyim Kapouw, AbdRachman, Erwin Gautama, Ahmad Hari, Sutanto Tan, M.Arfan yang baru melepas masa lajangnya, Rasyid Bakri, Rizky Eka, Aji Kurniawan. Zulham Zamron, Saldy, Fachri Caesar, dan empat pemain akademi, Renaldi, M.Farhan, M.Fachri, dan Muh.Rifky.
Menurut Yopie, para pemain PSM biasa menarik diri ke belakang dengan harapan dapat melakukan “counter attack” (serangan balik) yang cepat seperti ketika mengalahkan Persija Jakarta pada pertandingan pertama. Tiga pemain PSM memiliki kualitas yang bagus saat melakukan serangan balik, yakni, Yacob Sayuri, Patrich Wanggai, dan gelandangnya.
Kalau dia bermain dari kaki ke kaki, bagus juga, terutama dalam pengisian posisi. Hanya memang, kata Yopie, jauh lebih bagus jika melakukan serangan baik.
“Kalau dia konsistensi bermain, pasti menghasilkan gol,” kata Yopie.
“Apa strategi yang harus dilakukan PSM menghadapi PSIS Semarang?,” tanya saya.
“Saya berharap pelatih Syamsuddin Battola menginstruksikan pemainnya 60% melakukan serangan balik. Sesuai dengan strategi yang “power full” (kekuatan penuh). Itu, dia punya kelebihan, jadi bukan dia mundur bertahan untuk bertahan. Tidak, itu bagian dari strategi untuk melakukan serangan balik. Di satu sisi, dia juga aman bertahan,” sebut dosen Fakultas Pertanian Unhas ini.
Kita lihat dari indikator golnya yang kurang bukan persoalan, imbuh Yopie, yang penting dia terus maju.
“Ya, saya perkirakan 2-1 untuk keunggulan PSM. Kita dukung,” kunci Yopie yang selalu menyaksikan penampilan PSM selama Piala Menpora. (MDA).
Leave a Reply