Jurnal8.com| Penemuan Bungker Narkoba di Kampus Parang Tambung yang diduga keras melibatkan dua jaringan narkoba yakni dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Watampone, Bone dan Rumah Tahanan (Rutan) Jeneponto, Sulsel menuai kecaman Forum Masyarakat Anti Narkoba.
Peristiwa ini jelas mencoreng dunia pendidikan serta lembaga Pemasyarakatan yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam memberantas narkoba yang bisa merusak generasi penerus tapi parahnya kampus serta Lapas yang berhasil diungkapkan Polda Sulsel malah dijadikan tempat penyimpanan serta bisnis narkoba.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Ikatan Forum Masyarakat Anti Narkoba (Informan), Andi Huzaifah angkat bicara bahwa kejadian Ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat khususnya di Sulsel dan kami juga sangat menyayangkan kampus plat merah tersebut yang merupakan tempat menimbah ilmu pendidikan malah dijadikan tempat penyimpanan narkoba oleh mantan mahasiswa UNM Parang Tambung. Kok bisa..! apakah kampus tidak ada penjaganya?.
” Kejadian ini jelas sangat merusak citra universitas dan kalau perlu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A untuk mengevaluasi Rektor dan Dekan di kampus plat merah ini supaya menjadi contoh agar kejadian ini tidak terulang kembali.” Pintanya
Baca juga:
Dunia Pendidikan Tercoreng Usai Polda Sulsel Bongkar Bunker di Kampus Plat Merah
Andi menambahkan, Selain kampus plat merah tersebut, kami juga mendesak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly untuk mencopot Kepala Lapas Bone dan Kalapas Jeneponto karena terjadinya kelalaian serta lemahnya pengawas sehingga para narapida daoat mengendalikan narkoba dari dalam lapas seperti yang diungkap aparat kepolisian Polda Sulsel”, terangnya
Lanjut Andi, ” Kami apresiasi kinerja aparat kepolisian Polda Sulsel yang berhasil membongkar jaringan peredaran narkoba di kampus dan lapas yang ada di Sulawesi Selatan ini” tandasnya.
Saat awak media ini ingin melakukan konfirmasi kepada kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi di kantornya, salah satu staff mengatakan bapak lagi tidak berada di kantor.
” Kepala LLDIKTI lagi diluar, kalau ingin konfirmasi menyurat terlebih dahulu”. kata salah satu staff yang bekerja di LLDIKTI IX Sulawesi jalan Jl. Bung, Tamalanrea Jaya, Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Tim)
Leave a Reply