JURNAL8.COM|MAKASSAR – Bahtiar Baharuddin bersama istri dan anak serta keluarga lainnya melaksanakan salat Isya dan Tarawih Ramadan kedua di Masjid Al-Markaz Al-Islami, di Jalan Masjid Raya No.57 Makassar, Selasa, 12 Maret 2024.
Ceramah Tarawih dibawakan oleh Prof Muammar Bakri dengan tema Visi dan Misi Masa Depan Masjid Al-Markaz. Adapun Bahtiar dalam sambutan dan arahannya menyampaikan dua poin utama. Pertama, Gerakan Sulsel Ramadan 1445 Hijriah Berbagi Bahagia kepada sesama. Kedua, akan melaunching pada 17 Ramadan Gerakan Sedekah Pohon untuk memulihkan alam Sulsel.
Ia menyebutkan, resonansi masjid akan terbukti dengan karakter lingkungan masjid tersebut. Masjid perlu memberikan dukungan kepada lingkungan dan kehidupan di sekitarnya, tidak terpisahkan dengan masyarakatnya.
“Kepada orang tua saya ulama Sulawesi Selatan. Saya senang sekali mendengarkan pengantar dari panitia dan pengurus masjid. Bahwa sejak awal dibangun masjid ini bukan hanya tempat beribadah, tetapi masjid itu menjadi pusat peradaban Islam dan gerakan sosial kemasyarakatan,” kata Bahtiar.
Sehingga, Ia setuju bahwa Masjid juga mengajarkan peradaban dan sosial. Sehingga melalui kesempatan ini ia mengajak masyarakat Sulsel di mana pun berada baik yang ada di Sulsel maupun di rantauan untuk ikut gerakan sosial selama Ramadan ini.
“Bulan ini kami bersama bupati dan wali kota membuat gerakan sederhana, gerakan sosial yang kami sebut Sulawesi Selatan Ramadan 1445 Hijriah Berbagi Bahagia,” tuturnya.
Baca Juga : Sambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H, PJ Gubernur Sulsel Imbau Berbagi Sesama
Bahtiar mengaku hendak menjadikan bulan Suci Ramadan di Sulsel menjadi gerakan dengan makna untuk masyarakat berbagi dengan lingkungannya. Untuk membantu masyarakat yang miskin atau yang membutuhkan.
“Oleh karenanya ketimpangan sosial ini mestinya bisa diatasi apabila terbangun kultur terbiasa berbagi,” ujarnya.
Selanjutnya terkait pada Ramadan ini tepatnya pada malam Nuzul Qur’an, 17 Ramadan. Rencananya dipusatkan di Kabupaten Bone, akan dilaunching kegiatan sedekah pohon. Ini karena lebih 2/3 alam atau tanah Sulsel sudah rusak atau menurun kemampuannya.
“Ini namanya sedekah pohon, karena kita lihat di banyak tempat. Di Sinjai longsor, di Luwu. Ada juga banyak banjir. Kenapa, karena alam yang begitu indah ini di Sulsel sudah tidak ada pohonnya yang mengikat gunung dan batu-batu,” jelasnya.
Akan dibagikan 20.000 pohon ke masyarakat. Selain itu, Bahtiar sendiri pada gerakan ketahanan pangan tahun ini berbagi 5 juta pohon, terdiri dari 3 juta pohon sukun dan 2 juta pohon nangka.
“Jika ini dilakukan maka Sulsel sebagai paru-paru alam dan sumber kehidupan masyarakat Sulsel hari ini dan ke depan,” sebutnya.
Ia juga mengapresiasi masyarakat Sulsel yang telah merawat kerukunan, keamanan dan ketentraman di Sulsel.
Sebelumnya, pada tarawih malam pertama Ramadan, Pj Gubernur Sulsel beserta keluarga melaksanakan salat di Masjid Aisyah Rumah Jabatan Gubernur di Jalan Sungai Tangka. (*)
Leave a Reply