Jurnal8.com| Makassar – Ilham Sirajuddin, mantan Wali Kota Makassar, hadir dalam acara temu kangen bersama warga Kecamatan Tamalate di Warkop Kita, Jalan Dg Ngeppe, Kelurahan Jongaya, pada Minggu, 29 September 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan mantan ketua RT/RW yang telah dua kali mendukung Munafri Arifuddin (Appi) dalam pemilihan Wali Kota Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Ilham menyampaikan niat awalnya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub), namun urung dilakukan karena sang istri berkeinginan untuk maju dalam pemilihan wali kota.
“Saya ingin maju di Pilgub, tapi istri saya ingin maju di Pilwali. Jadi, saya mengurungkan niat karena nanti masyarakat akan menilai serakah kalau kami maju di dua ajang sekaligus,” ujar Ilham sambil berkelakar.
Selain itu, Ilham memberikan dukungan penuh terhadap program Appi, khususnya terkait kebijakan penghapusan iuran sampah. Ia menyebut bahwa pada masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota, tidak ada iuran sampah yang dibebankan kepada warga, namun tetap mendapat penghargaan.
“Komitmen Appi untuk menghapus iuran sampah adalah langkah yang tepat. Dulu, saat saya memimpin, tidak ada iuran sampah dan kita tetap mendapat penghargaan. Sekarang, ada iuran sampah, tapi penghargaan tidak ada. Jadi, kalau Appi terpilih, iuran sampah akan dihapus,” tegas Ilham.
Di hadapan warga Tamalate, Ilham juga menyampaikan harapannya agar Appi mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, terutama di wilayah Barombong.
“Kita pernah berjuang bersama, dan saya mendampingi Appi serta Aliyah. Saya berharap teman-teman di Barombong dapat memberikan suara untuk Appi,” imbuhnya.
Namun, Ilham mengakui bahwa belum ada jaminan kemenangan di Barombong dan mengajak warga untuk bekerja lebih keras dalam menarik suara. Ia menjelaskan bahwa faktor penting dalam menarik minat politik di masyarakat adalah program yang jelas, kapasitas kepemimpinan, dan kemampuan finansial.
“Appi memiliki kemampuan manajerial yang tidak diragukan lagi. Dengan strategi yang tepat, kita bisa meraih dukungan yang signifikan,” katanya.
Di akhir acara, Ilham mengingatkan agar hubungan dengan masyarakat tetap dijaga hingga hari pemungutan suara pada 27 November 2024. Ia juga menyayangkan evaluasi RT dan RW menjelang pemilihan, yang menurutnya tidak seharusnya dijadikan korban politik.
“Saya tidak tahu kenapa RT dan RW dievaluasi. Setiap kali ada politik, mereka sering ditendang. Seharusnya, RT dan RW tidak dijadikan korban politik,” pungkas Ilham. ((@icky)
Leave a Reply