Mahasiswa UPER Menang Hackathon Taiwan dengan Inovasi Moo Apps untuk Ketahanan Pangan

Jurnal8.com |  – Sandi Pamungkas, mahasiswa Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina (UPER), berhasil meraih juara pertama dalam ajang Presidential Hackathon International Track 2024 yang diselenggarakan di Taiwan. Kemenangan ini berkat inovasinya, Moo Apps, aplikasi berbasis teknologi yang dirancang untuk memantau kesehatan hewan ternak, khususnya sapi, guna mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

Moo Apps memungkinkan peternak untuk memantau secara real-time berbagai parameter kesehatan sapi seperti suhu tubuh, detak jantung, peredaran darah, dan aktivitas gerak. Aplikasi ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan pada ternak, yang dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit dan meningkatkan produktivitas ternak secara keseluruhan.

Foto: Moo Apps, aplikasi berbasis teknologi yang dipasang dileher Kerbau untuk memantau kesehatan hewan ternak

“Moo Apps dirancang untuk mempermudah peternak dalam memantau kesehatan sapi mereka, membantu mencegah penyakit, dan meningkatkan produktivitas ternak secara berkelanjutan. Ini adalah langkah kecil untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia, khususnya dalam produksi daging sapi,” ujar Sandi.

Defisit daging sapi Indonesia, yang tercatat mencapai 291,3 ribu ton pada 2024, disebabkan oleh rendahnya kualitas dan manajemen pemeliharaan ternak. Hal ini menjadi tantangan besar bagi negara yang tengah berusaha mewujudkan swasembada pangan. Moo Apps hadir sebagai solusi inovatif yang dapat membantu meningkatkan kualitas peternakan lokal.

Selain fitur pemantauan kesehatan ternak, Moo Apps juga dilengkapi dengan fitur konsultasi langsung dengan dokter hewan dan marketplace untuk menghubungkan rumah potong hewan dengan pemasok daging, yang memungkinkan peternak memasarkan hasil ternaknya lebih luas. Saat ini, aplikasi ini telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 80 pedagang, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi dan kualitas daging sapi lokal.

Kemenangan Sandi dalam ajang hackathon internasional ini tidak hanya menandai pencapaian pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi Universitas Pertamina. Sandi berhasil mengalahkan 77 peserta dari berbagai negara dengan mengangkat tema “Digital dan Ramah Lingkungan: Infrastruktur Publik Generasi Berikutnya”. Sebagai penghargaan, Sandi menerima hadiah uang tunai sebesar 5.000 USD serta kesempatan untuk berkolaborasi dengan pemerintah Taiwan dalam mengembangkan lebih lanjut Moo Apps, termasuk penyempurnaan fitur dan optimasi sistem berbasis AI.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh Sandi. “Prestasi yang diraih Sandi di ajang internasional ini membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Pertamina mampu menghasilkan inovasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan,” ujar Prof. Wawan.

Sandi juga memanfaatkan teknologi panel surya untuk mendukung pengisian daya sensor pada Moo Apps, yang memungkinkan alat tersebut beroperasi secara mandiri tanpa bergantung pada sumber listrik eksternal. Hal ini menjadi tambahan inovasi yang mendukung konsep ramah lingkungan dan mengurangi biaya operasional bagi peternak.

Sebagai informasi, Universitas Pertamina membuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk bergabung dan mengembangkan potensi mereka melalui berbagai program studi dan peminatan, termasuk Energy Economics & Sustainability. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui pmb.universitaspertamina.ac.id.

Laporan : Alyza

 

Leave a Reply