MAKASSAR, JURNAL8. COM–Sungguh berat cobaan yang dirasakan masyarakat Indonesia, selain menghindari penyakit dari negeri tirai bambu (Cina), sebagian warga juga harus menjalani kehidupam sehari hari dengan kondisi keuangan pas-pasan, Selain itu penyakit yang mematikan ini sudah menelan ribuan warga di luar sana mau tak mau masyarakat juga harus mengikuti aturan pemerintah dengan cara tidak keluar rumah.
“Tak ayal jikalau pepatah dahulu kala “Bagai Buah Simalakama”, Itulah nasib warga makassar pada umumnya yang dirasakan di beberapa Kecamatan di Kota Makassar. Selain mengeluhkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mereka pun harus tak bekerja selama dua pekan setelah keluar surat edaran pernah tanggal 24 April sampai dengan 7 Mei 2020 mendatang.
Janji pemerintah pembagian sembako yang diharapkan warga tak kunjung datang sedangkan kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi untuk keluarga.
Hal ini dikeluhkan beberapa warga yang bertandang ke Posko COVID-19 Relawan Wartawan-LSM lantaran tidak mendapatkan bantuan berupa sembako yang viral saat ini di beberapa media.
Koodinator LSM, Andi Unru yang didampingi Agus Salim, S.kom di Poskonya di Jl. Toddopuli Raya Blok H3 No. 1 menuturkan bahwa setelah seminggu berdirinya posko relawan ini, banyak warga yang mengeluhkan terkait bantuan sembako yang mereka belum terima dari pemerintah kota makassar.
“Kemungkinan beberapa warga datang ke posko relawan wartawan-LSM pada saat mereka melihat kami berbagi sembako di sekitar pasar Todopuli sehingga banyak warga sekitar datang ke posko untuk meminta sembako sedangkan tidak semua bisa kita akomodir karena banyakan warga yang belum dapat bantuan.” Ujarnya
Sambungnya, ” Kami tidak bisa akomodir semuanya, tapi kami akan upayakan dan ntuk sementara keluhan warga kami tampun dulu nanti ketika bantuan dari teman-teman relawan dan pemerintah maupun pihak dermawan sudah ada baru kita akan bagikan kepada warga.
” Dengan adanya Permasalah ini, Kami berharap pemerintah juga harus terbuka kepada publik terkait pembagian sembako serta perlu ada pengawasan agar bantuan tersebut tepat sasaran,” Kata Andi Unru. Saat ditemui di Posko Relawan Wartawan-LSM . Rabu (29/4)
Baca juga:
Masih ditempat yang sama, Koordinator Tim Relawan Wartawan-LSM, Suardi menambahkan, Kejadian bencana Non Alam ini adalah musibah hampir dibeberapa negara sehingga kita berinisiatif untuk membantu pemerintah dengan mendirikan posko relawan ini sebagai kepedulian teman teman Wartawan-LSM kesesama warga negara Indonesia,
Makanya kita bersama -sama membantu pemerintah dan turut mengawasi bantuan ini, Apalah jadinya ketika ada bantuan pemerintah untuk masyarakat kemudian tidak tepat sasaran dan dijadikan tenar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab pada saat sembako disalurkan.
” Kami berharap pemerintah lebih jeli dalam menyikap persoalan ini, Agar warga yang belum tersentuh lebih didengar aspirasnya. Bukan hanya sembako saja yang mereka butuhkan tapi kehidupan mereka menjadi miris saat PSBB berlaku namun kesenjangan masih ada,” Tandanya. Laporan : (Moko)
Baca juga:
Leave a Reply