Jurnal8.com|Mamuju,- Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIX Provinsi Sulsel-Bar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan membuka Posko Tanggap Bencana Sulbar sejak rangkaian gempa bumi melanda Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Sabtu,(16/1/21).
Guncangan gempa bumi berkekuatan magnetudo 6,2 Skala Richter (SR) itu sontak membuat warga Mamuju berhamburan keluar rumah menghindari reruntuhan. Suasana mencekam dalam kepanikan, bagaimana tidak Kantor pusat pemerintahan Provinsi Sulbar pun luluhlantak.
Pascagempa Pemerintah setempat mengimbau warga tetap di pengungsian, walaupun sebagian memilih meninggalkan Mamuju dan Majene. Warga yang masih bertahan menghindari pantai mencari pengungsian di tempat-tempat tinggi, termasuk Terminal Tipe ‘A’ Simbuang, Mamuju yang berada di ketinggian.
Banyaknya pengungsi yang bertahan di Terminal Simbuang menginisiasi BPTD XIX Sulsel-Bar Ditjenhubdat Kemenhub sebagai Pengelola Terminal Simbuang mendirikan Posko dan Dapur Umum.
Kepala BPTD XIX SULSEL-BAR, Suria Abdi, ST., MT saat dimintai keterangannya mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan bencana yang terjadi di Majene dan Mamuju sehingga Ditjen Perhubungan Darat, BPTD XIX Sulselbar berpartisipasi memberikan bantuan.
“Bantuannya berupa bahan pokok seperti beras, air mineral, mie instan, obat-obatan, vitamin, popok bayi, susu formula, pakaian layak, terpal dan lain-lain untuk para pengungsi agar meringankan beban dan kebutuhan mereka disana serta kita juga telah membuka dapur umum di Terminal Tipe ‘A’ Simbuang”. Jelas Mantan Kasubdit Prasana Transportasi Darat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ini.
Suria Abdi yang telah melepas Tim pengirim bantuan untuk Mamuju dan Majene, Minggu (18/1/21) di Kantor BPTD XIX, Jl. Perintis Kemerdekaan KM.12 berharap bantuan ini bermanfaat dan berguna buat masyarakat yg tertimpa musibah.
Sementara itu Kordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) TTA Simbuang, Lukman, S.Kom, mengakui dapur umum dibuka sejak sehari pasca gempa dan bantuan dari Posko Induk (BPTD XIX-red) tiba Minggu dini hari.
“Sejak lampu PLN menyala, sedikit menghilangkan kegelisahan para pengungsi, sehingga sarana air bersih MCK (mandi, cuci, kakus- red) dan penerangan yang ada di terminal sudah bisa dimanfaatkan”. Ungkapnya yang juga terdampak gempa di Mamuju.(Andi Dewa)
Leave a Reply