MAKASSAR | Sedikit rasa tak terlupakan, mengingat ego akan keberadaan menghanyutkan ide dalam realitas. Cita-cita menjadi hampa dan hambar, hasrat memuji selalu menjadi-jadi.
Terkadang ego akan ibah mengigat masa-masa yang silam penuh silau. Masa-masa yang penuh dengan rayuan sang waktu. Kini pilu telah mendekat dan menikam janji-janji suram. Janji yang telah menghamparkan kebencian dan dusta. Kini waktu pun telah meninggalkan janji.
Ego-ego mengelabui harapan, karena ego telah berubah menjadi egois. Individu-individu semakin menipis dan menepi dalam pelabuhan kehampaan masa suram.
Ego selalu bertarung deng sang waktu, kesempatan selalu meninggalkanya, namun ego selalu merekayasa keadaan karena ego tak mau kalah.
Kilauan dunia selalu menjadi taruhan. Kesalahan selalu dilimpahkan pada yang lain. Pujian datang untuk membuatmu bangga hinaan telah pergi meninggalkan kehancuran.
Setiap keberhasilan kau katakan sukses, setiap kegagalan kau katakan sial, setiap semuanya kau katakan setia, setiap kesetiaan adalah perbudakan.
By : Yudhy
Makasaar, (8/11/2018
Leave a Reply