Jurnal8.com,- Makassar | Miris dan mencederai Instansi atas kejadian penghadangan yang dilakukan oleh sekelompok yang diduga preman di Kantor Dinas Pokja lantai 7 Kantor Balai Walikota Makassar.
Salah seorang peserta yang hendak mengikuti tender proyek, justru dihadang oleh sekumpulan diduga preman. Kejadian tersebut menimbulkan tanda tanya besar kenapa di sebuah instansi pemerintah masih ada sekumpulan yang diduga keras preman berkeliaran untuk menakuti peserta lelang.
“Ada indikasi mereka adalah preman”. Kata PM peserta yang ikut tender.
Kejadian berawal saat peserta tender berinisial PM pada hari Senin kemarin ia hendak melakukan absensi peserta tender. Namun, tiba tiba datang orang yang diduga preman tersebut merampas absen.
“Kemarin sampai terjadi cek cok pak”. Lanjut PM
Dari cek cok tersebut sempat ada yang melerai dan ia (PM) di suruh ikut besok. PM menunggu sampai hari ini, namun kejadian justru tambah parah dari kemarin.
“Saya naik di lantai 7 ruangan POKJA.”. Pungkasnya.
Saat PM hendak kembali mengisi absen, datanglah sekelompok yang diduga preman dan melarangnya untuk mengikuti tender. Pada kejadian itulah sehingga JF yang menemani PM di pukul oleh para preman. Diduga preman tersebut dari kelompok ‘Ormas’.
Ada indikasi mereka akan memenangkan salah satu kontraktor, namun lewat kelompok dari Ormas ini yang digunakan untuk menekan yang lainya dan mungkin ingin mengatur tender.
“Saya disuruh mundur, sementara perusahaan ini rangking satu (1). Ini kan sudah gak benar”. Jelasnya kepada awak media, Selasa (13/11)
Atas kejadian tersebut, PM tidak terima perlakuan mereka kepadanya. “Kami sudah laporkan ke Polisi kasus ini”. Tutupnya
Laporan:tim
Leave a Reply