Gegara Alami Kelumpuhan , Aqilah Malu Ke Sekolah

Jirnal8.com | Pinrang, -Salah satu program bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial (Kemensos) yang diberikan di masa pandemi corona adalah bansos PBI . Singkatan PBI dalam bansos adalah Penerima Bantuan Iuran.

Bansos PBI merupakan program bansos yang berkenaan dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Peserta BPJS Kesehatan terdiri dari dua kelompok, yakni PBI Jaminan Kesehatan (PBI-JK) dan bukan PBI-JK.

PBI-JK diperuntukkan bagi warga miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diatur melalui Peraturan Pemerintah. Penerima juga diwajibkan memiliki NIK yang sepadan dengan data di Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).

Dalam rangka mewujudkan bansos agar tepat sasaran, Kemensos berkomitmen meningkatkan kualitas data PBI-JK. Data penerima bantuan diintegrasikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Dukcapil.

Hal ini juga dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Pinrang untuk komitmen dalam memberikan bantuan Kartu BPJS APBD tepat sasaran bagi masyarakat yang kurang mampu.

Hal ini juga dijelaskan oleh Kabid Rehabilitasi Sosial, H.Assiddiq bahwa Dinas Sosial Pinrang selalu berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat yang semaksimal mungkin seperti yang kita lakukan saat ini,

Tim Dinsos Pinrang sengaja datang ke rumah pak Saing untuk melihat langsung kondisi anaknya mengalami kelumpuhan  kedua kakinya, karena terbatas biaya sehingga mereka terkendala untuk membawa ke Rumah Sakit untuk berobat.

“Kehadiran kami bukan hanya anaknya yang diberikan kartu BPJS tetapi delapan anggota keluarganya mendapatkan Kartu BPJS APBD dari Pemerintah dan saat ini keluarga pak Saing  kini sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.” tuturnya. Sabtu, (29/1/22)

Assiddiq menambahkan, “Pembaruan data terus dilakukan agar peserta penerima manfaat sebagai PBI tepat sasaran. Ini penting karena data peserta PBI mengacu pada DTKS. Selama ini, penonaktifan peserta PBI kerap terjadi lantaran tidak terdaftar dalam DTKS”, terangnya

Lanjutnya, ” Hal ini perlu dilakukan sosialisasi terus menerus agar masyarakat mengetahui dan memastikan apakah mereka sudah terdaftar dalam DTKS tersebut atau tidak. Sebab, ini akan berpengaruh pada kepesertaannya sebagai PBI”.” Tandasnya.

Keluarga Penerima kartu BPJS APBD bernama Saing tercatat tinggal di Dusun Patumbu, Desa Rajang, Kecamatan Lembang sangat bersyukur pihak Dinas Sosial Kabupaten Pinrang yang memberikan Bantuan Kartu BPJS Gratis

“Alhamdulillah, anak saya Aqilah yang menderita kelumpuhan kedua kakinya sudah bisa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dengan hanya menggunakan BPJS Gratis” kata Saing dengan mata berkaca-kaca

Sarapia menambahkan, “Anak saya sudah dua tahun mengalami kelumpuhan sehingga tidak dapat ke Sekolah karena malu pada teman-temannya, semoga dengan adanya  bantuan BPJS yang diberikan Dinas Sosial kepada sekeluarga saya sehingga anak saya dapat berjalan normal seperti biasa dan bisa kembali mengikuti pelajaran di Sekolah seperti anak- anak lainnya.” Harap Istri Saing dengan mimik wajah sedih sambil melihat kondisi anaknya yang sementara berbaring. (Ardy)

Leave a Reply